Page 183 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 DESEMBER 2020
P. 183
Reshuffle pun dinilai tepat untuk dilakukan dan menjadi ujung dari ketidakpuasan Presiden
tersebut.
"Ini (menteri-menteri) enggak bisa bekerja maksimal, padahal anggaran berlimpah, kemudian
regulasinya dipermudah, biar kemarahan Presiden itu ada ujungnya, ya reshuffle," kata dia.
Menurutnya, saat ini tidak ada lagi yang perlu ditunggu untuk melakukan sebuah perubahan.
Masa kerja yang sudah berjalan, dinilai cukup bagi Presiden untuk memberikan penilaian atau
rewards and punishment.
Di akhit perbincangan, Adi memberikan sedikit catatan jika memang Presiden akan melakukan
reshuffle, ia menyebut untuk tidak mengurangi jatah kader partai politik.
"Dalam politik koalisional seperti di Indonesia dukungan politik itu penting. Makanya kalau pun
toh ada reshuffle pada kader partai-partai tertentu, itu pun harus diambil kembali oleh partai
bersangkutan menyodorkan kader terbarunya," kata Adi.
Hal itu harus dilakukan agar tidak terjadi potensi gejolak politik yang bisa berimbas pada
berkurangnya dukungan politik terhadap jalannya pemerintahan.
"Ya minimal ini kan untuk merawat dukungan politik, terhadap Pemerintah, terhadap Presiden,
karena dukungan politik di tengah pandemi semacam ini saya kira sangat dibutuhkan, terutama
dari partai," ucap dia.
Terkait dengan menteri yang berasal dari partai politik maupun tenaga profesional, Adi
menganggap hal itu sudah bukan lagi menjadi soal.
"Sekarang sudah enggak relevan berbicara soal profesional dan partai politik, karena menteri-
menteri profesional dan partai sama saja, enggak ada yang kelihatan menonjol banget. Sekarang
carilah menteri yang bisa bekerja maksimal di tengah keterbatasan pandemi begini,"
pungkasnya.
182