Page 34 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 DESEMBER 2020
P. 34

Ringkasan

              Perekonomian  DKI  Jakarta  diproyeksikan  pulih  lebih  cepat  pada  2021  dengan  kisaran
              pertumbuhan 5% hingga 5,4% seiring dengan mulai bergeliatnya sejumlah sektor ekonomi yang
              didukung  oleh  ketersediaan  lapangan  kerja.  Dalam  kesempatan  itu,  Anies  Baswedan
              mengungkapkan ada sekitar 193.000 masyarakat DKI Jakarta yang kehilangan pekerjaan selama
              pandemi.

              Berdasarkan  data  Dinas  Tenaga  Kerja  dan  Tiansmigrasi  DKI  Jakarta,  Anies  menerangkan
              terdapat 453.000 pekerja sektor formal kehilangan pekerjaan dan 259.000 di antaranya terserap
              ke dalam sektor informal.



              PEMULIHAN EKONOMI DKI LEBIH CEPAT
              Perekonomian  DKI  Jakarta  diproyeksikan  pulih  lebih  cepat  pada  2021  dengan  kisaran
              pertumbuhan 5% hingga 5,4% seiring dengan mulai bergeliatnya sejumlah sektor ekonomi yang
              didukung oleh ketersediaan lapangan kerja.

              Nyoman Ary Wahyudi, Akhirul Anwar, & Peni Widarti

              redaksi@bisnis.com
              Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan optimistis bahwa kondisi ekonomi di Ibu Kota bisa pulih
              dengan cepat pada 2021 meskipun sepanjang tahun 2020 mengalami kontraksi cukup dalam.

              "Kita mengalami kontraksi yang serius di 2020, tapi mungkin kita termasuk yang paling cepat
              untuk kembali di dalam perputaran perekonomian karena kesiapan dari kita semua," kata Anies
              dalam  pembukaan  Forum  Musrenbang  perubahan  RPJMD  2017-2022  yang  disiarkan  secara
              virual, Selasa (22/12).

              Kesiapan  yang  dimaksud  Anies  seperti  tersedianya  lapangan  kerja  di  berbagai  sektor  yang
              mungkin bergeliat kembali saat kurva Covid-19 melandai.


              Anies mengakui pada 2020, perekonomian DKI Jakarta mengalami resesi akibat adanya kontraksi
              pada dua triwulan terakhir berturut-turut.

              Dia membeberkan salah satu faktor terjadinya kontraksi pada perekonomian DKI Jakarta tidak
              terlepas  dari  adanya  pandemi  Covid-19  yang  menyebabkan  adanya  pembatasan  sehingga
              menghambat kegiatan ekonomi.

              "Jadi  [kontraksi  ekonomi]  bukan  karena  salah  perhitungan  dalam  kegiatan  investasi  pelaku-
              pelaku ekonomi di Jakarta, tapi karena supply dan demand mengalami penurunan yang amat
              serius akibat kita harus melakukan pencegahan terhadap penularan virus lewat pengurangan
              aktivitas," ujar Anies dikutip dari Antara.

              Oleh  karena  itu,  Anies  optimistis  pada  2021  perekonomian  Jakarta  dapat  pulih  lebih  cepat
              dibandingkan dengan provinsi lainnya.

              Selanjutnya,  berdasarkan  paparan  Bank  Indonesia  (BI)  Kantor Perwakilan  DKI  Jakarta,  pada
              2021 pertumbuhan perekonomian DKI diproyeksikan tumbuh berkisar 5%-5,4%.

              "Jadi kalau tahun ini, kita minus 2% sampai 1,6%, Bank Indonesia memprediksikan tahun depan
              kita bisa 5 %-5,4%. Dan diharapkan di tahun 2022 itu membaik di kisaran 5,8%- 6,2%," kata
              Anies.


                                                           33
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39