Page 81 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 DESEMBER 2020
P. 81
JALAN TERJAL MENGGAPAI BONUS DI TAHUN 2030
Jalan Terjal Menggapai Bonus di Tahun 2030 Michelle Natalia Selasa, 22 Desember 2020 - 15:18
WIB loading.
Indonesia akan mendapatkan puncak bonus demografi periode 2020-2030. Pada periode
tersebut, struktur penduduk Indonesia semakin besar akan diisi oleh penduduk berusia muda, di
rentang 20-39 tahun.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, satu dekade ke depan menjadi
penentuan bagi Indonesia untuk bisa memanfaatkan perubahan ini.
"Di sisi lain, data tenaga kerja kita menunjukkan saat ini ada 203 juta penduduk usia kerja dan
138 juta angkatan kerja. Setiap tahun setidaknya ada 2-2,5 juta angkatan kerja baru yang masuk
ke pasar kerja sehingga kebutuhan lapangan kerja baru sangat mendesak," terang Ida dalam
video virtual di Jakarta, Selasa(22/12/2020).
( Adanya pandemi Covid-19 telah menyebabkan turbulensi kepada ekonomi dan berdampak ke
tenaga kerja. Data BPS Agustus 2020 ada 9,7 juta pengangguran dengan tingkat pengangguran
terbuka jadi 7,07%.
"Bahkan kalau dilihat lebih detail, data BPS dengan mengikuti standar ILO terkait dampak
pandemi terhadap hilangnya jam kerja, terdapat 29,12 juta orang usia kerja yang terdampak
pandemi," ungkap Ida.
Kalau berdasarkan data tersebut, terlihat salah satu yang paling dibutuhkan pemulihan ekonomi
adalah penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat. Dengan adanya prediksi ekonomi Indonesia
akan tumbuh positif pada tahun depan, maka diharapkan juga akan tercipta lapangan kerja baru
untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Di tengah besarnya kebutuhan penciptaan lapangan kerja, Indonesia menghadapi tantangan
bahwa iklim penciptaan lapangan kerja baru masih belum bersahabat. Data menunjukkan
peringkat kemudahan berusaha Indonesia berada di peringkat 73.
"Bahkan kalau dilihat lebih detail dalam indeks tersebut, misalnya peringkat mendirikan usaha
peringkat kita masih di posisi 40, jauh di bawah negara-negara tetangga kita," tambahnya.
Berbicara soal produktivitas, Ida mengatakan bahwa kenyataan pahitnya, data menunjukkan
bahwa produktivitas tenaga kerja Indonesia masih tertinggal. ( Baca juga:Knalpot Racing Bekas
Marc Marquez di Moto GP Dijual Rp40 Juta )
"Dari data ILO, tingkat pertumbuhan output pekerja kita masih rendah, bahkan di bawah rata-
rata negara berpendapatan menengah ke bawah. Produktivitas tenaga kerja kita juga di bawah
negara pesaing seperti Vietnam," tekan Ida.
Selain itu, ada survei yang dilakukan ke para pelaku usaha Indonesia, dan mayoritas responden
mengatakan upah minimum yang ditetapkan di Indonesia tidak sepadan dengan produktivitas
yang dihasilkan oleh pekerja.
"Semua data ini menunjukkan besarnya tantangan bagi investasi dan penciptaan lapangan kerja
di Indonesia," pungkasnya.
80