Page 120 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 MARET 2021
P. 120

JKP merupakan program jaminan sosial baru untuk para korban pemutusan hubungan kerja
              (PHK).
              Koordinator  Direktorat  Jaminan  Sosial  Tenaga  Kerja  Kemnaker  Sumirah  mengungkapkan  ini
              sesuai  dengan  Peraturan  Presiden  Nomor  109  Tahun  2013  tentang  Penahapan  Kepesertaan
              Program Jaminan Sosial.

              Sumirah  menyebutkan  perusahaan  besar  dan  menengah  wajib  mendaftarkan  pekerjanya  ke
              Jaminan  Kesehatan  Nasional  (JKN)  yang  diselenggarakan  oleh  BPJS  Kesehatan.  Selain  itu,
              pekerja wajib terdaftar sebagai peserta program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari
              Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), dan Jaminan Kematian (JKM) yang diselenggarakan oleh BPJS
              Ketenagakerjaan.  Kemudian  untuk  usaha  kecil  dan  mikro  diikutsertakan  sekurang-kurangnya
              dalam program JKN, JKK, JHT, dan JKM.

              "Usaha besar dan menengah wajib ikut lima program, lalu enam dengan JKP. Jika usaha kecil
              dan mikro wajib ikut empat dan jadi lima dengan JKP ( Jaminan Kehilangan Pekerjaan )," kata
              dia dalam sosialisasi secara virtual, Rabu (3/3/2021).

              Dia  mengungkapkan  untuk  para  pekerja  yang  sudah  terdaftar  di  seluruh  program  yang
              ditetapkan tersebut, maka secara otomatis menjadi peserta JKP.

              "Pekerja yang sudah ikut dalam program jaminan sosial itu serta merta menjadi peserta JKP,
              tanpa mendaftarkan program JKP, serta merta mereka menjadi peserta program JKP," ujar dia.

              Menurut  Sumirah,  untuk  peserta  baru  bisa  mendapatkan  manfaat  JKP  ini  saat  di  PHK  dan
              memiliki  masa  iuran  paling  sedikit  12  bulan  dari  24  bulan.  Kemudian  pekerja  juga  wajib
              membayar iuran selama enam bulan berturut-turut sebelum terjadi PHK.

              Kemudian untuk pekerja/buruh yang belum mengikuti program jaminan sosial seperti di atas,
              harus mendaftar terlebih dulu. Oleh sebab itu, ia mengimbau pengusaha untuk mendaftarkan
              pekerja/buruh dalam program jaminan sosial sesuai dengan Perpres 109/2013.

              Dia menjelaskan saat ini BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan masih melakukan integrasi
              data. Targetnya, proses tersebut selesai dalam enam bulan sejak PP Nomor 37 Tahun 2021
              tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan berlaku mulai 2 Februari 2021
              lalu.

              Sumirah  menambahkan  saat  proses  integrasi  berlangsung,  pemerintah  belum  mewajibkan
              kepesertaan JKN sebagai syarat program JKP. Namun, kepesertaan JKN akan diwajibkan apabila
              integrasi data dua badan itu selesai. Program JKP sendiri sudah berlaku sejak payung hukum PP
              37/2021 berlaku.

              "Jadi dalam masa enam bulan ini belum menghitung mensyaratkan JKN, tapi mulai bulan tujuh
              dan  ke  depannya  wajib  yang  huruf  a  itu  (tahapan  peserta  jaminan  sosial  dalam  Perpres
              109/2013) wajib dipenuhi oleh pengusaha," jelas dia.

              Selain syarat tersebut, peserta JKP merupakan pekerja/buruh berusia di bawah 54 tahun. Peserta
              juga harus memiliki hubungan kerja dengan pengusaha, baik Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
              (PKWT) dan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT).










                                                           119
   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125