Page 135 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 MARET 2021
P. 135

SYARAT KARYAWAN DAPAT JAMINAN KEHILANGAN KERJA: GAJI MAKSIMAL RP 5
              JUTA
              Pemerintah  memiliki  program  jaminan  kehilangan  pekerjaan  (JKP)  yang  bertujuan  untuk
              memberikan  manfaat  bagi  pekerja  yang  mengalami  pemutusan  hubungan  kerja  (PHK).
              Kementerian  Ketenagakerjaan  menyebut  batas  maksimal  upah  yang  dihitung  untuk  manfaat
              program ini adalah sebesar Rp 5 juta.

              Hal  ini  disampaikan  oleh  Koordinator  di  Direktorat  Jaminan  Sosial  Tenaga  Kerja  Kemnaker
              Sumirah.  Menurut  dia  dasar  perhitungan  ini  adalah  upah  yang  dilaporkan  ke  BPJS
              Ketenagakerjaan. Dia menyebut jika upah pekerja lebih dari Rp 5 juta maka perhitungannya
              adalah Rp 5 juta.

              "Manfaatnya dihitung dasarnya adalah Rp 5 juta. Sedangkan, kalau kurang dari Rp 5 juta tentu
              sesuai  dengan  upah  yang  dilaporkan  kepada  BPJS  Ketenagakerjaan,"  kata  dia  dalam  acara
              sosialisasi virtual, Rabu (3/2/2021).
              Menurut Sumirah dari aturan yang ada manfaat yang bisa didapatkan peserta JKP ini antara lain
              uang tunai, akses informasi pasar kerja dan pelatihan kerja.

              Nantinya manfaat jaminan kehilangan pekerjaan dalam bentuk uang tunai akan diberikan 45%
              dari upah untuk 3 bulan pertama dan 25% upah untuk 3 bulan berikutnya. Tapi ada pembatasan
              jangka waktu untuk manfaat uang tunai ini.

              "Maksimal atau paling banyak di PP-nya disebutkan selama enam bulan," jelas dia.

              Menurut Sumirah jika batas maksimal upah yang diperhitungkan adalah Rp 5 juta, ini artinya
              para  korban  PHK  akan  menerima  paling  banyak  Rp  2,25  juta  selama  tiga  bulan  pertama.
              Selanjutnya, pekerja mendapatkan manfaat uang tunai Rp 1,25 juta pada tiga bulan berikutnya.
              "Kenapa (maksimal) Rp 5 juta? Ini menyesuaikan dengan PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak)
              sekarang Rp 4,9 juta. Jadi, kami sesuaikan dengan PTKP sehingga batas atas upah kami tetapkan
              Rp 5 juta," ujarnya.

              Kenapa  pemerintah  tidak  memberikan  100%  upah  di  jaminan  kehilangan  pekerjaan  ?  klik
              halaman berikutnya.

              Menurut dia, pemerintah memiliki alasan untuk tidak memberikan 100% upah sebagai manfaat
              JKP lantaran mempertimbangkan kemampuan keuangan negara. Pasalnya, sumber pendanaan
              JKP yakni 0,22% berasal dari iuran pemerintah.

              Kemudian sisanya, merupakan komposisi dari iuran program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
              sebesar 0,14% dan Jaminan Kematian (JKM) 0,10%.

              "Saat ini keuangan negara baru bisa memberikan manfaat sampai dengan 70% (dari upah). Jadi,
              setelah melalui perhitungan, manfaat baru bisa diberikan 70% dari upah dan batas upahnya juga
              dibatasi maksimal Rp 5 juta," terangnya.

              Sementara itu, manfaat akses informasi pasar kerja berupa layanan informasi pasar kerja dan
              atau bimbingan jabatan. Hal ini dilakukan oleh pengantar kerja atau petugas antar kerja melalui
              Sistem Informasi Ketenagakerjaan (Sisnaker).
              Menurut dia untuk pelatihan kerja dilakukan berbasis kompetensi, melalui lembaga pelatihan
              kerja milik pemerintah, swasta, atau perusahaan.




                                                           134
   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140