Page 66 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 MARET 2021
P. 66

BPJAMSOSTEK BANUSPA AJAK PENGUSAHA SAMAKAN PERSEPSI SOAL BUDAYA K3

              Badung - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Wilayah Bali,
              Nusa Tenggara, dan Papua (Banuspa) mengajak para pengusaha dan pihak-pihak terkait untuk
              menyamakan persepsi pentingnya penerapan budaya kesehatan dan keselamatan kerja (K3).

              "Melalui  kegiatan  ini,  kami  ingin  memberikan  informasi  penguatan  substansi  bahwa
              BPJAMSOSTEK hadir sebagai perpanjangan tangan pemerintah untuk memastikan berjalannya
              perlindungan pada masyarakat, khususnya para pekerja," kata Deputi Direktur BPJAMSOSTEK
              Wilayah Banuspa Toto Suharto, di Kuta, Kabupaten Badung, Rabu.

              Toto menyampaikan hal itu dalam kegiatan bertajuk "Webinar Penguatan Sumber Daya Manusia
              yang  Unggul  dan  Berbudaya  K3  pada  Semua  Sektor  Usaha"  serta  Forum  Komunikasi
              Pembahasan  Program  Kerja  Pengawasan  Terpadu  Kanwil  Banuspa  2021  yang  merupakan
              rangkaian memperingati Bulan K3.

              Acara  yang  dipadukan  kegiatan  daring  dan  luring  ini  diikuti  500  peserta  yang  merupakan
              perwakilan perusahaan, pegawai pengawas se-Provinsi Bali, Agen Perisai se-Provinsi Bali, Pusat
              Layanan Keselamatan Kerja dan perwakilan serikat pekerja.

              Melalui kegiatan tersebut, pihaknya juga ingin membangun sinergi dan mendiskusikan terkait
              dengan masalah-masalah perlindungan ketenagakerjaan yang masih ditemukan di lapangan.

              Toto pun menyoroti diantaranya penyakit akibat kerja yang harus diwaspadai karena jika tidak
              diperhatikan ibaratnya bisa menjadi fenomena gunung es.

              "Oleh  karena  itu,  pegawai  pengawas  hendaknya  dapat  mengawasi  kepatuhan  perusahaan-
              perusahaan  terkait  dengan  hal  tersebut.  Misalkan  check  up  dari  perusahaan  itu  bagaimana,
              jangan  sampai  ada  pekerja  setelah  selesai  bekerja  enam  bulan  sudah  mengalami  gangguan
              pendengaran," ucapnya.

              Dalam  kesempatan  itu,  pihaknya  juga  menyinggung  adanya  tambahan  satu  program  yang
              diberikan  BPJAMSOSTEK  yakni  program  Jaminan  Kehilangan  Pekerjaan.  Program  ini
              menindaklanjuti UU No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

              Untuk  mendapatkan  program  Jaminan  Kehilangan  Pekerjaan  ini  diantaranya  syarat  batas
              maksimal  peserta  yang  didaftarkan  berusia  54  tahun  dan  mereka  sudah  terdaftar  peserta
              BPJAMSOSTEK minimal 24 bulan.
              Selain  itu  diberlakukan  bagi  perusahaan  yang  sudah  mengikutkan  pekerjanya  pada  empat
              program BPJAMSOSTEK (Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Pensiun dan
              Jaminan Hari Tua) serta Jaminan Kesehatan Nasional.

              Adapun skema dari program Jaminan Kehilangan Pekerjaan ini meliputi tiga hal yakni bantuan
              uang tunai, pelatihan vokasi dan informasi bursa tenaga kerja.

              Pihaknya mencatat sepanjang Januari-Februari 2021, total klaim yang dibayarkan di wilayah Bali
              untuk Jaminan Hari Tua sebesar Rp122,24 miliar lebih (8.516 kasus), Jaminan Kecelakaan Kerja
              sebesar Rp3,38 miliar lebih (278 kasus), Jaminan Kematian sebesar Rp4,536 miliar (111 kasus)
              dan Jaminan Pensiun sebesar Rp1,16 miliar lebih (193 kasus).

              Pandangan senada disampaikan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati saat
              membuka kegiatan tersebut. "Guna menekan angka kecelakaan kerja yang saat ini relatif masih
              tinggi, penting kesadaran untuk menerapkan budaya kesehatan dan keselamatan kerja atau K3,"
              ucapnya.



                                                           65
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71