Page 116 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 NOVEMBER 2020
P. 116

GILIRAN PENGUSAHA PROTES KENAIKAN UPAH MINIMUM

              Apindo menilai tidak ada kriteria sektor apa saja yang wajib menaikkan upah minimum Empat
              provinsi  memutuskan  untuk  menaikkan  besaran  upah  minimum  provinsi  (UMP)  2021.  Salah
              satunya adalah DKI Jakarta yang menjadi barometer wilayah lain dalam pengupahan. Keputusan
              Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menaikkan UMP 2021 sebesar 3,27% bagi sektor usaha
              yang  tak  terkena  dampak  pandemi  Covid-19  menuai  protes  pengusaha  lantaran  tak  sesuai
              dengan  imbauan  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker).  SE  itu  meminta  gubernur
              menetapkan UMP 2021 sama dengan UMP 2020.

              Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menilai, kebijakan DKI
              Jakarta ini membingungkan pelaku usaha. Sebab hingga kini belum ada indikator yang jelas
              imtuk menentukan sektor yang terdampak dan t idak terdampak efek Covid-19. "Tenis terang
              (kebijakan) ini menyulitkan karena untuk justifikasinya seperti apa dengan kondisi yang seperti
              ini," ujar dia, Senin (2/11).

              Hariyadi mengatakan, kebijakan ini akan menyulitkan dan menambah beban secara administratif
              karena  harus  mengurus  dan  mengajukan  kondisi  perusahaan.  Padahal,  jika  mengacu  pada
              aturan  yang  ada  yakni  Peraturan  Pemerintah  (PP)  Nomor  78/2015  tentang  Pengupahan,
              seharusnya tidak ada kenaikan upah minimum.

              Pertimbangannya, berdasarkan inflasi dan pertumbuhan ekonomi, tahun ini ekonomi Indonesia
              negatif.  "Jadi  kalau  dikembalikan  ke  regulasi  yang  ada,  harusnya  upah  turun.  Tentu  tidak
              mungkin kita pakai itu, sehingga direkomendasikan upahnya tetap," terang dia.

              Ketua  Himpunan  Pengusaha  Pribumi  Indonesia  (HIPPI)  DKI  Jakarta  Sarman  Simanjorang
              menyebut dari beragam sektor usaha yang beroperasi di Jakarta, sebanyak 90% diantaranya
              terdampak  Covid-19.  Terutama  mereka  yang  bisnisnya  mengandalkan  sektor  jasa  dan
              perdagangan.

              Biaya tinggi

              Salah satu sektor usaha di Jakarta yang menggeliat dan menuai berkah selama pandemi adalah
              pebisnis Perdagangan Melaui Sistem Elektronik (PMSE) alias ecommerce.

              Namun Ketua Umum Asosiasi ecommerce Indonesia (IdEA) Bima Laga menyebut kondisi saat ini
              tak  mudah  menilai  sektor  yang  menguntungkan.  "Pada  dasarnya  semua  sektor  terdampak
              pandemi, yang membedakan hanya seberapa parah dampak tersebut," ujar Bima, Senin (2/11).

              Bima bilang saat ini indust ri e-commerce memang masih berjalan. Namun, terdapat biaya yang
              besar untuk membuat industri tersebut berjalan hingga saat ini.

              Biaya  tersebut  harus  dikeluarkan  untuk  membuat  seluruh  elemen  dapat  berjalan.  Untuk  itu,
              keuntungan  yang  didapat  industri  e-commerce  belum  tentu  menutup  biaya  yang  telah
              dikeluarkan. "Jika pun bisnis e-commerce mampu memberi profit, belum tentu bisa menutup
              biaya tadi," terang Bima.

              Meski  begitu,  Bima  menyebut  bahwa  idEA  akan  mengikuti  kebijakan  yang  telah  di-tetapkan
              pemerintah. Selain itu, dia bilang pemerintah memiliki data yang lebih detail dan valid terkait
              sektor yang untung selama pandemi.

              Sebelumnya, Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius juga menepis penilaian bahwa
              sektor farmasi menikmati untung atau tak terdampak Covid-19. Menurutnya dampak Covid-19
              berbeda pada set iap sektor usaha industri farmasi. "Jadi, sebelum menetapkan sektor yang
              terdampak, butuh analisis yang tepat terkait dengan upah ini," katanya


                                                           115
   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121