Page 160 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 NOVEMBER 2020
P. 160
155 ABK INDONESIA YANG TERJEBAK DI CHINA AKAN PULANG
Sebanyak 155 anak buah kapal (ABK) berkebangsaan Indonesia yang saat ini masih terjebak di
luar negeri akan dipulangkan ke tanah air pada 7 November 2020. Ratusan ABK itu bekerja di
12 kapal ikan milik Dalian Ocean Fishing Co, perusahaan asal China yang beRp usat di
Zhongshan, Dalian.
"Insya Allah tanggal 7 November nanti, ini sebagai realisasi dari kerja sama dua negara
(Indonesia dan China, red), kita akan pulangkan 155 ABK dan termasuk dua jenazah dari 12
kapal milik Dalian Ocean Fishing Company, yang juga memiliki kapal Long Xing 629," kata
Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI)
Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, saat sesi diskusi panel virtual yang digelar oleh
Indonesia Ocean Justice Initiative, Senin.
Beberapa kapal ikan milik Dalian, termasuk Long Xing 629, sempat terganjal berbagai kasus
hukum. Mulai dari dugaan eksploitasi pekerja dan praktik perbudakan modern hingga tindak
pidana perdagangan orang (TPPO), yang korbannya adalah beberapa ABK Indonesia.
Judha menyebutkan 155 ABK itu rencananya akan berlabuh di Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara.
Direktur PWNI-BHI Kemlu itu menjelaskan pemerintah Indonesia telah menempuh tahapan
panjang sejak awal tahun ini sampai akhirnya dapat memulangkan ratusan ABK yang bekerja di
belasan kapal milik Dalian Ocean Fishing Co. Pemulangan itu menjadi salah satu tuntutan yang
diminta oleh pemerintah Indonesia kepada Pemerintah China, selaku negara asal
perusahaan/pemilik kapal (flag state).
"Kemlu dan perwakilan pertama kali mendapatkan report (laporan, red) atas kasus ini pada 3
Januari 2020, pada saat tersebut kita mendapatkan informasi ada tiga kematian dan posisi kapal
ada di Samudera Pasifik dekat dengan perairan Samoa, dan saat kita menerima informasi segera
kita menggerakkan perwakilan di Wellington, Suva, dan Beijing," Judha menceritakan kasus ABK
Indonesia di kapal ikan Long Xing 629, yang menjadititik awal upaya pemulangan ratusan ABK
bulan ini.
Saat laporan pertama diterima oleh pihak Kemlu, kataJudha, pihaknya langsung memanggil
badan penyalur kerja yang memberangkatkan para ABK Indonesia untuk bekerja di kapal Long
Xing 629. Namun saat itu, kapal masih terus berlayar sampai akhirnya pada April 2020 nakhoda
memutuskan bersandar di Busan, Korea Selatan.
Para ABK Indonesia, yang menjadi korban eksploitasi, akhirnya mendapatkan akses Internet
untuk mengunggah video berisi aduan penyiksaan ke dunia maya. Video itu kemudian
menjadiviral di media sosial dan disiarkan oleh stasiun televisi Korea Selatan, MBC.
Pascaperedaran video kiriman ABK Indonesia tersebut, Pemerintah Indonesia memanggil duta
besar China. Sementara duta besar Indonesia di Beijing pun mengadakan pertemuan dengan
pejabat tinggi di Kemlu China, kata Judha.
"Pada Mei 2020, kita berhasil memulangkan 14 ABK dari kapal Long Xing 629 dan jenazah satu
orang yang saat itu meninggal di Busan," ia menambahkan.
Menurut catatan Kemlu RI, pemerintah telah memulangkan total 46 ABK Indonesia dari Busan,
Korea Selatan. Selain itu, Menlu Retno Marsudi juga telah mengadakan pertemuan bilateral
dengan Menlu China Wang Yi untuk membahas beberapa isu terkait ABK Indonesia yang bekerja
di kapal ikan milik China. Salah satu pertemuan berlangsung di Kota Sanya, Hainan, China, pada
20 Agustus 2020.
159