Page 297 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 NOVEMBER 2020
P. 297

Dirjen Binalattas Kemnaker, Budi Hartawan, menyatakan bahwa Kemnaker akan menerapkan
              kebijakan transformasi BLK pada tahun 2021.
              "Transformasi  BLK  adalah  strategi  perubahan  BLK  secara  terstruktur  dan  masif  dari  segi
              kelembagaan,  sarana  dan  fasilitas,  substansi  pelatihan,  dan  persepsi,  sehingga  memberikan
              dampak yang signifikan bagi ketenagakerjaan nasional," kata Dirjen Binalattas, Budi Hartawan,
              melalui Siaran Pers Biro Humas Kemnaker pada hari Senin (2/11/2020).

              Budi Hartawan menjelaskan, sebelumnya Kemnaker telah menerapkan program 3R (reorientasi,
              revitalisasi,  dan  rebranding)  BLK.  Program  ini  berlangsung  sejak  tahun  2016  s.d.  2020.  3R
              bertujuan untuk memperkuat akses dan mutu pelatihan vokasi, sehingga dapat menciptakan
              SDM kompeten sesuai kebutuhan industri dalam jumlah yang memadai.

              Program 3R diterapkan di 5 BLK Besar yaitu BBPLK Bekasi, BBPLK Serang, BBPLK Bandung,
              BBPLK Semarang, dan BBPLK Medan. Program ini dinilai telah berjalan dengan baik dan berhasil.
              Untuk itu, program transformasi BLK bertujuan untuk melanjutkan program 3R.
              "Ini merupakan kelanjutan dari konsep 3R, yang telah kita lakukan di 5 BBPLK dari tahun 2016
              sampai tahun 2020," ujar Budi Hartawan.

              Ia menjelaskan, nantinya transformasi BLK akan menerapkan 4R yaitu reformasi kelembagaan,
              rebranding persepsi, redesain substansi pelatihan, serta revitalisasi sarana dan prasarana.

              "Dalam reformasi kelembagaan ini idealnya setiap provinsi ada UPTP (Unit Pelaksana Teknis
              Pusat), minimal 1 UPTP," ujar Budi.

              Tak  hanya  itu,  reformasi  kelembagaan  juga  mencakup  penyiapan  kompetensi  instruktur dan
              tenaga  pelatihan,  baik  lembaga  pelatihan  milik  pemerintah  dan  swasta,  khususnya  dalam
              pengembangan kurikulum dan metode pelatihan berbasis online; serta integrasi sistem pelatihan
              dan penempatan tenaga kerja.

              Dari sisi rebranding persepsi, Budi Hartawan menjelaskan bahwa langkah yang akan dilakukan
              adalah memperkuat sinergitas industri dan UMKM; membuka peluang program pemagangan luar
              negeri ke negara selain Jepang; dan kampanye pelatihan vokasi dan BLK secara massif.

              "Banyak peluang pemagangan ke negara selain Jepang, ini yang harus kita optimalkan bersama,"
              ujarnya.

              Sedangkan dari sisi redesain substansi pelatihan, akan dilakukan pengembangan dan penerapan
              teknologi digital untuk layanan pelatihan dan sertifikasi; implementasi Long term Training; fokus
              pelatihan pada sektor prioritas; penerapan fungsi peningkatan produktivitas di BLK; penyiapan
              peserta pemagangan luar negeri; dan menyiapkan program BLK Komunitas menjadi inkubasi
              bisnis dan kewirausahaan.
              "Untuk revitalisasi sarana dan prasarana akan dilakukan pemberdayaan dan implementasi 3R
              BLK," katanya.(.















                                                           296
   292   293   294   295   296   297   298   299   300   301   302