Page 337 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 NOVEMBER 2020
P. 337

"Jadi inilah yang suka dikarang-karang, deadlock dan segala macamnya. Itu tidak ada, saya
              sebagai Wakil Ketua Dewan Pengupahan Nasional RI (menegaskan) deadlock itu sekali lagi tidak
              ada," ujar Adi dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (2/11/2020).

              Pernyataan tersebut sekaligus merespons anggapan yang diutarakan anggota Depenas Mirah
              Sumirat,  yang  berasal  dari  Serikat  Pekerja  Nasional.  Serikat  itu  menilai  dalam  pleno  Dewan
              Pengupahan Nasional belum memenuhi keputusan secara kolektif. Keputusan sementara masih
              berupa rekomendasi.

              Adi  membenarkan  bahwa  hasil  pleno  berupa  pengajuan  rekomendasi  dari  setiap  unsur  atau
              keterwakilan.  Dalam  rekomendasi  itu,  pihak  pengusaha  yang  diwakili  oleh  Apindo
              merekomendasikan  upah  2021  sama  dengan  upah  2020.  Sementara  pihak  buruh
              merekomendasikan penetapan upah 2021 diserahkan pada Dewan Pengupahan Daerah.

              Meski demikian, hal itu bukan berarti rekomendasi tidak disebut sebagai keputusan akhir. Adi
              mengutarakan, sebelum sampai pada kesimpulan pleno dengan menyepakati adanya pengajuan
              rekomendasi, pihaknya sudah melaksanakan supervisi di enam Provinsi. Dalam proses itu, semua
              perwakilan sama-sama menghasilkan kesepakatan yang sama.

              "Sampai  mengikuti  akhir  penutupan  dan  menghasilkan  rekomendasi.  Jadi  kami  sudah
              menyepakati dan merekomendasikan akhirnya juga diputuskan rekomendasi berdasarkan apa
              yang menjadi rekomendasi pengusaha, dan apa yang menjadi rekomendasi unsur pekerja," kata
              dia.

              Senada, Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industri dan Jaminan Sosial (PHI dan Jamsos)
              Kemnaker Haiyani Rumondang mengatakan, perumusan kebijakan pengupahan yang termaktub
              dalam  SE  Menaker  tidak  diputuskan  secara  sepihak  oleh  pemerintah,  dalam  hal  ini  adalah
              Kementerian Ketenagakerjaan.










































                                                           336
   332   333   334   335   336   337   338   339   340   341   342