Page 345 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 NOVEMBER 2020
P. 345

ANIES NAIKKAN UMP 2021, PENGUSAHA: INI MENYULITKAN!

              Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menetapkan kebijakan asimetris atau tidak sama dalam
              memutuskan  Upah  Minimum  Provinsi  (  UMP  ) 2021.  Bagi  perusahaan yang  tidak terdampak
              COVID-19 , UMP 2021 ditetapkan naik 3,27% menjadi Rp 4.416.186,548. Sedangkan perusahaan
              yang terdampak pandemi boleh menetapkan UMP 2021 sama dengan tahun ini.

              Ketua  Umum  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo),  Hariyadi  Sukamdani  mengatakan
              kebijakan  itu  menyulitkan.  Dalam  pelaksanaannya  dinilai  akan  menimbulkan  pro  dan  kontra
              antara  pekerja  dan  pengusaha  dalam  menetapkan  suatu  perusahaan  terdampak  atau  tidak
              terdampak pandemi COVID-19.

              "Kebijakan DKI asimetris ini menyulitkan karena ini pasti pada saat menentukan mana yang
              terdampak dan tidak terdampak akan ramai karena nanti untuk melakukan justifikasinya seperti
              apa dengan kondisi yang seperti ini," kata Hariyadi dalam konferensi pers di kantornya, Gedung
              Permata Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (2/11/2020).
              "Belum nanti serikat pekerjanya secara objektif melihat tidak terdampak, kita bilang terdampak,
              macam-macam lah," lanjutnya.

              Belum  lagi,  menurutnya  kebijakan  seperti  itu  akan  menambah  beban  administratif  jika
              pengusaha harus mengajukan sebagai bisnis yang terdampak COVID-19 ke Dinas Tenaga Kerja
              (Disnakertrans) dan Energi Provinsi DKI Jakarta.

              "Tentu ini akan menyulitkan dan menambah beban kita secara administratif," tuturnya.

              Tim  Ahli  Bidang  Ketenagakerjaan  Apindo,  Subchan  Gatot  juga  mengatakan  hal  serupa.
              Menurutnya  akan  lebih  banyak  peran  Disnakertrans  DKI  Jakarta  dalam  memutuskan  suatu
              perusahaan terdampak atau tidak terdampak COVID-19.
              "Akan ada sedikit administratif bahwa peran Disnaker jadi lebih dominan untuk memutuskan
              apakah yang bersangkutan terkena dampak atau tidak," ucapnya dalam kesempatan yang sama.

              Dia juga mempertanyakan bagaimana cara Pemprov DKI menetapkan kondisi suatu perusahaan
              terdampak atau tidak. Untuk itu, dia menyarankan agar UMP 2021 DKI Jakarta disesuaikan saja
              dengan SE Menaker yakni nilainya sama dengan tahun ini.

              Jika ada perusahaan yang mampu bayar lebih, dia menyebut bisa dilakukan perundingan bipartit
              antara  pengusaha  dengan  pekerja.  Dengan  begini  tidak  ada  perusahaan  yang  merasa  berat
              untuk membayar UMP 2021 agar tidak terjadi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK)
              kedua.

              "Saat  ini  sebenarnya  bagi  pengusaha  struggle  dalam  mempertahankan  karyawan  kita  dalam
              kondisi yang berproduksi jauh di bawah biasanya. Sehingga yang kita khawatirkan kalau terjadi
              kenaikan yang memang dipaksakan, akan terjadi gelombang kedua PHK padahal kita tidak ingin
              itu terjadi," tandasnya.















                                                           344
   340   341   342   343   344   345   346   347   348   349   350