Page 470 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 NOVEMBER 2020
P. 470

"Untuk penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota, kabupaten/kota mempunyai waktu terakhir
              (menetapkan upah minimum) pada tanggal 21 November," katanya.
              UMP di Pulau Jawa Berikut ini daftar upah minimum provinsi atau UMP tahun 2021 di Pulau Jawa.

              Dari enam provinsi, ada dua provinsi yang memutuskan tak menaikkan UMP. Ini sesuai dengan
              anjuran Menteri Tenaga Kerja.

              Empat provinsi lainnya memilih menaikkan UMP 2021.

              Sesuai Surat Edaran (SE) Menteri Ketenagakerjaan Nomor M/11/HK.04/2020, seluruh provinsi di
              Pulau Jawa telah menetapkan UMP tahun 2021.

              Pemerintah pusat melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memutuskan untuk tidak
              menaikkan upah minimum di tahun depan.

              Alasannya, karena banyak dunia usaha terpukul akibat pandemi Covid-19.

              Sementara  untuk  Upah  Minimum  Kabupaten/Kota  atau  UMK,  diumumkan  bupati/wali  kota
              selambat-lambatnya pada 21 November 2019.


              Sebagai  informasi,  kenaikan  upah  minimum  baik,  UMP  dan  UMK,  diatur  di  dalam  Peraturan
              Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 18 Tahun 2020 dan juga Peraturan Pemerintah
              (PP) Nomor 78 Tahun 2015.

              Ini  daftar  UMP  2021  dari  mulau  tertinggi  hingga  terendah  di  Pulau  Jawa:  UMP  DKI  Jakarta
              Kenaikan Rp 139.837 (naik 3,27 persen) UMP Banten (tidak naik) UMP Jawa Barat (tidak naik)
              UMP Jawa Timur Kenaikan Rp 100.000 (naik 5,65 persen) UMP Jawa Tengah Naik Rp 56.964
              (naik  3,27  persen)  UMP  DI  Yogyakarta  Naik  Rp  60.392  (naik  3,54  persen)  Respon  Menaker
              Sebelumnya,  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  merespons  terkait  keputusan  beberapa
              pemerintah daerah yang tidak mengikuti Surat Edaran (SE) mengenai penetapan upah minimum
              2021.
              Menurutnya, SE tersebut diterbitkan sebagai panduan atau pedoman bagi para kepala daerah
              untuk  mengatasi  kondisi  di  daerahnya  yang  mengalami  dampak  pandemi  Covid-19  terkait
              dengan penetapan upah minimum 2021.

              "Apabila ada daerah yang tidak mempedomani surat edaran tersebut dalam penetapan upah
              minimumnya,  hal  tersebut  tentunya  sudah  didasarkan  pada  pertimbangan  dan  kajian  yang
              mendalam mengenai dampak Covid-19 terhadap perlindungan upah pekerja dan kelangsungan
              bekerja serta kelangsungan usaha di daerah yang bersangkutan," ujarnya kepada Kompas.com,
              Minggu (1/11/2020).

              Dengan demikian, ia menegaskan, surat edaran hanyalah referensi saja.

              Sebab menurut dia, keputusan penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) merupakan ranah dari
              para gubernur.

              "Sehingga apabila ada pertimbangan lain daerah semestinya sudah menghitung dengan prudent
              (bijaksana)," ujarnya.
              Beberapa provinsi di Indonesia sudah mengumumkan keputusan UMP. Pemerintah Pusat melalui
              Kementerian Ketenagakerjaan sendiri sudah menetapkan bahwa UMP tahun 2021 sama dengan
              tahun ini. Upah Minimum Tak Boleh Naik, Ini Daftar UMP dan UMK Tertinggi di Indonesia, Ada
              yang  dari  Jabar  Upah  Minimum  Provinsi  Jabar  Tak  Naik,  Buruh  Majalengka  Kecewa,  Sebut
              Pemerintah Tak Pro-Buruh.


                                                           469
   465   466   467   468   469   470   471   472   473   474   475