Page 468 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 NOVEMBER 2020
P. 468

negative - Rachmat Taufik Garsadi (Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jabar)
              Kalau melihat data rilis BPS di triwulan II, maka LPE Jabar itu minus 5,98. Kalau melihat inflasi
              di bulan September itu 1,7, maka UMP Jabar dipastikan turun. Jalan tengahnya, kami mengikuti
              SE  Menteri  Tenaga  Kerja  untuk  menetapkan  UMP  Tahun  2021  sama  dengan  UMP  tahun
              sebelumnya

              neutral - Rachmat Taufik Garsadi (Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jabar)
              Untuk penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota, kabupaten/kota mempunyai waktu terakhir
              (menetapkan upah minimum) pada tanggal 21 November

              negative - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan) Apabila ada daerah yang tidak mempedomani
              surat  edaran  tersebut  dalam  penetapan  upah  minimumnya,  hal  tersebut  tentunya  sudah
              didasarkan pada pertimbangan dan kajian yang mendalam mengenai dampak Covid-19 terhadap
              perlindungan upah pekerja dan kelangsungan bekerja serta kelangsungan usaha di daerah yang
              bersangkutan

              neutral  -  Ida  Fauziyah  (Menteri  Ketenagakerjaan)  Sehingga  apabila  ada  pertimbangan  lain
              daerah semestinya sudah menghitung dengan prudent (bijaksana)



              Ringkasan

              Kondisi  industri  atau  manufaktur  di  Jawa  Barat yang  sangat terdampak  buruk  oleh  pandemi
              Covid-19 menjadi salah satu penyebab utama Upah Minimum Provinsi (UMP) Jawa Barat tahun
              2021 tidak naik dari tahun lalu.

              Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan keputusan tersebut pun sesuai dengan Surat
              Edaran (SE) Menteri Tenaga Kerja Nomor M/ll/HK.04/X/2020 tentang Penetapan Upah Minimum
              Tahun 2021 Pada Masa Pandemi COVID-19.



              4 PROVINSI DI PULAU JAWA NAIKKAN UMP, MENGAPA JABAR TIDAK MENAIKKAN?
              INI PENJELASAN RIDWAN KAMIL

              Kondisi  industri  atau  manufaktur  di  Jawa  Barat yang  sangat terdampak  buruk  oleh  pandemi
              Covid-19 menjadi salah satu penyebab utama Upah Minimum Provinsi (UMP) Jawa Barat tahun
              2021 tidak naik dari tahun lalu.

              Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan keputusan tersebut pun sesuai dengan Surat
              Edaran (SE) Menteri Tenaga Kerja Nomor M/ll/HK.04/X/2020 tentang Penetapan Upah Minimum
              Tahun 2021 Pada Masa Pandemi COVID-19.

              "Kenapa, karena 60 persen industri di Indonesia, ada di Jawa Barat. Dan saat Covid-19, yang
              paling terdampak itu adalah manufaktur. Jadi bayangin ya, 60 persen industri dari semua industri
              di Indonesia adanya di Jawa Barat," kata Gubernur saat ditemui di Kantor DPRD Jabar, Senin
              (2/11).

              Berdasarkan hasil kajian dan kesepakatan di Dewan Pengupahan Jawa Barat, tuturnya, jika upah
              minimum  tahun  ini  dipaksakan  naik,  maka  akan  banyak  perusahaan  yang  gulung  tikar  dan
              akhirnya berujung pada PHK karyawannya.

              "Nah  hasil  kajiannya,  dan  kesepakatannya,  kalau  ada  kenaikan,  si  manufaktur  yang  sudah
              terpuruk ini akan lebih terpuruk lagi, sehingga nanti ujungnya PHK. Kan kasihan lah justru, lebih
              terpuruk lagi," tuturnya.


                                                           467
   463   464   465   466   467   468   469   470   471   472   473