Page 521 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 NOVEMBER 2020
P. 521

Sesuai Surat Edaran (SE) Menteri Ketenagakerjaan Nomor M/11/HK.04/2020, seluruh provinsi di
              Pulau Jawa telah menetapkan UMP tahun 2021.
              Pemerintah pusat melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memutuskan untuk tidak
              menaikkan upah minimum di tahun depan.

              Alasannya, karena banyak dunia usaha terpukul akibat pandemi Covid-19.

              Buruh  Kecewa  Menaker  Larang  Gubernur  Naikkan  UMP,  Surat  Edaran  Menaker  Tak  Perlu
              Dilaksanakan  Sementara  untuk  Upah  Minimum  Kabupaten/Kota  atau  UMK,  diumumkan
              bupati/wali kota selambat-lambatnya pada 21 November 2019.

              Sebagai  informasi,  kenaikan  upah  minimum  baik,  UMP  dan  UMK,  diatur  di  dalam  Peraturan
              Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 18 Tahun 2020 dan juga Peraturan Pemerintah
              (PP) Nomor 78 Tahun 2015.
              Ini daftar UMP 2021 dari mulau tertinggi hingga terendah di Pulau Jawa : UMP DKI Jakarta
              Kenaikan Rp 139.837 (naik 3,27 persen) UMP Banten (tidak naik) UMP Jawa Barat 2021 Rp
              1.810.351  2020  Rp  1.810.351  (tidak  naik)  UMP  Jawa  Timur  2021  Rp  1.868.777  2020  Rp
              1.768.777 Kenaikan Rp 100.000 (naik 5,65 persen) UMP Jawa Tengah 2021 Rp 1.798.979 2020
              Rp 1.742.015 Naik Rp 56.964 (naik 3,27 persen) UMP DI Yogyakarta Naik Rp 60.392 (naik 3,54
              persen) Respon Menaker Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah merespons terkait
              keputusan  beberapa  pemerintah  daerah  yang  tidak  mengikuti  Surat  Edaran  (SE)  mengenai
              penetapan upah minimum 2021.

              Menurutnya, SE tersebut diterbitkan sebagai panduan atau pedoman bagi para kepala daerah
              untuk  mengatasi  kondisi  di  daerahnya  yang  mengalami  dampak  pandemi  Covid-19  terkait
              dengan penetapan upah minimum 2021.

              "Apabila ada daerah yang tidak mempedomani surat edaran tersebut dalam penetapan upah
              minimumnya,  hal  tersebut  tentunya  sudah  didasarkan  pada  pertimbangan  dan  kajian  yang
              mendalam mengenai dampak Covid-19 terhadap perlindungan upah pekerja dan kelangsungan
              bekerja serta kelangsungan usaha di daerah yang bersangkutan," ujarnya kepada Kompas.com,
              Minggu (1/11/2020).

              Dengan demikian, ia menegaskan, surat edaran hanyalah referensi saja.

              Sebab menurut dia, keputusan penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) merupakan ranah dari
              para gubernur.

              "Sehingga apabila ada pertimbangan lain daerah semestinya sudah menghitung dengan prudent
              (bijaksana)," ujarnya.

              Beberapa provinsi di Indonesia sudah mengumumkan keputusan UMP.

              Pemerintah Pusat melalui Kementerian Ketenagakerjaan sendiri sudah menetapkan bahwa UMP
              tahun 2021 sama dengan tahun ini.

              Upah Minimum Tak Boleh Naik, Ini Daftar UMP dan UMK Tertinggi di Indonesia, Ada yang dari
              Jabar Upah Minimum Provinsi Jabar Tak Naik, Buruh Majalengka Kecewa, Sebut Pemerintah Tak
              Pro-Buruh.







                                                           520
   516   517   518   519   520   521   522   523   524   525   526