Page 567 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 NOVEMBER 2020
P. 567
JANGAN TANGISI, NAIK 100 RIBU
SIAPA yang menangisi kenaikan upah buruh sebesar Rp. 100 ribu itu? Buruhkah ---yang dalam
berbagai demo meminta naik Rp. 600 ribu--- atau pengusaha, yang usahanya ---di tengah
pandemi covid-19 ini--- terjun bebas bersama rontoknya perekonomian di banyak sektor?
"Syukurilah," Kata Ketua Dewan Pengupahan Jatim yang juga SPSI Jatim, Ahmad Fauzi, selesai
acara penetapan oleh Gubnernur Khofifah di Bakorwil Malang, minggu 1/11 kemarin. Syukur itu
juga karena keberanian gubernur berseberangan dengan pemerintah pusat yang tidak
menaikkan upah untuk 2021. SK Gubernur Jatim No 188/498/ KPTS/013/2020 itu, upah Jatim
naik Rp 100 ribu atau 5,65 persen dari UMK Jatim Rp. 1.768.770. "Hasil rapat, bersidang selama
dua minggu dengan Dewan Pengupahan Jatim. Terdiri unsur pemprov, birokrat, perwakilan
serikat buruh dan perwakilan asosiasi pengusaha. 30 Oktober dini hari sudah diputuskan," ujar
Khofifah.
Pertimbangannya; "Saat itu ada tuntutan kenaikan Rp 600 ribu." Tapi juga, "bahwa industri tetap
harus berjalan. Itu juga dari pertimbangan KHL (Kehidupan Hidup Layak) dan PPP (Purchasing,
Power, Parity)," jelas Khofifah. Kenaikan Rp 100 ribu itu minimal. Apabila kota atau kabupaten
ingin menaikkan lebih diserahkan ke masing-masing daerah. Kata Fauzi, pengusaha juga jangan
bersedih. (Joffa Safik-Rizky Wijaya-Eka Nurcahyo)
Baca Berita Lainnya Hal. 02,03 & 04
caption;
BERSYUKUR: Ketua SPSI Jatim, Ahmad Fauzi, merasa bersyukur karena Gubernur Jatim telah
memutuskan UMK provinsi naik Rp 100 ribu agar industri di Jatim tetap bisa berjalan.
566