Page 18 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 SEPTEMBER 2020
P. 18
Judul Menunggu Omnibus Law
Nama Media Ekonomi Neraca
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL Pg2
Jurnalis Tajuk
Tanggal 2020-09-14 05:50:00
Ukuran 224x62mmk
Warna Hitam/Putih
AD Value Rp 4.480.000
News Value Rp 13.440.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja yang saat ini draftnya digodokdi DPR memicu keberatan dari
para buruh di Indonesia. Padahal, Omnibus law Ciptaker ini disusun karena pemerintah
mengalami kesulitan untuk memperbaiki iklim investasi di dalam negeri. Masalah utama yang
muncul dari iklim investasi yang tidak kunjung membaik adalah dari aspek regulasi investasi.
Banyaknya peraturan perundang-undangan yang tumpang tindih pada lintas sektoral maupun
antara pemerintah pusat dan daerah sudah sejak lama dikeluhkan oleh pengusaha. Izin investasi
dengan satu pintu (one stop service) hanya diterapkan pada daerah tertentu, dan bukan menjadi
standar operasional perizinan investasi secara nasional.
MENUNGGU OMNIBUS LAW
Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja yang saat ini draftnya digodokdi DPR memicu keberatan dari
para buruh di Indonesia. Padahal, Omnibus law Ciptaker ini disusun karena pemerintah
mengalami kesulitan untuk memperbaiki iklim investasi di dalam negeri. Masalah utama yang
muncul dari iklim investasi yang tidak kunjung membaik adalah dari aspek regulasi investasi.
Banyaknya peraturan perundang-undangan yang tumpang tindih pada lintas sektoral maupun
antara pemerintah pusat dan daerah sudah sejak lama dikeluhkan oleh pengusaha. Izin investasi
dengan satu pintu (one stop service) hanya diterapkan pada daerah tertentu, dan bukan menjadi
standar operasional perizinan investasi secara nasional.
Kondisi aktual saat ini terkait dengan iklim investasi Indonesia menunjukkan masih banyak aspek
yang perlu diperbaiki. Indonesia menempati peringkat 73 untuk kemudahan berusaha (ease of
doing business) versi Bank Dunia. Peringkat ini berada di bawah ne-gara-negara dengan skala
perekonomian yang lebih kecil dibandingkan Indonesia, yaitu Jamaika (71), Vietnam (70),
Uzbekistan (69) dan Oman yang menempati peringkat 68.
17