Page 449 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 SEPTEMBER 2020
P. 449
Judul Pemerintah Relaksasi Iuran BPJAMSOSTEK Tanpa Kurangi Manfaat
Nama Media indopos.co.id
Newstrend Diskon Iuran BPJS Ketenagakerjaan
Halaman/URL https://indopos.co.id/read/2020/09/11/251464/pemerintah-relaksasi-
iuran-bpjamsostek-tanpa-kurangi-manfaat/
Jurnalis redaksi
Tanggal 2020-09-11 00:13:47
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 7.500.000
News Value Rp 22.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK/BPJS Ketenagakerjaan)
langsung memberikan respon terkait penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49 Tahun
2020 tentang penyesuaian iuran program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan selama bencana
nonalam penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19), pada Senin (31/8/2020) lalu. PP ini
bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi peserta, kelangsungan usaha dan
kesinambungan penyelenggaraan program jaminan sosial ketenagakerjaan selama wabah
corona (COVID-19).
PEMERINTAH RELAKSASI IURAN BPJAMSOSTEK TANPA KURANGI MANFAAT
- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK/BPJS Ketenagakerjaan)
langsung memberikan respon terkait penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49 Tahun
2020 tentang penyesuaian iuran program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan selama bencana
nonalam penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19), pada Senin (31/8/2020) lalu. PP ini
bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi peserta, kelangsungan usaha dan
kesinambungan penyelenggaraan program jaminan sosial ketenagakerjaan selama wabah
corona (COVID-19).
Dalam kesempatan itu Menaker Ida Fauziah, juga menegaskan PP ini dapat memberikan manfaat
bagi seluruh pemangku kepentingan jaminan sosial ketenagakerjaan. PP tersebut juga
meringankan beban pemberi kerja dan peserta dalam memenuhi kewajiban membayar iuran
jaminan sosial ketenagakerjaan selama bencana nonalam penyebaran COVID-19.
Jumat, 11 September 2020 - 07:53 "Relaksasi iuran BPJS Ketenagakerjaan diharapkan dapat
memberikan ruang gerak lebih dalam bagi para pengusaha dalam mengalokasikan dana
operasional perusahaan," ujarnya. Melemahnya perekonomian dan terjadinya penurunan
produktivitas akibat COVID-19 tentunya berdampak terhadap pekerja dan pemberi kerja. Ida
menambahkan survei juga mencatat 39,4 persen usaha terhenti dan 57,1 persen usaha
mengalami penurunan produksi. Fenomena yang dialami pekerja/buruh dan pemberi kerja ini
akan mempengaruhi kepatuhan dalam pemenuhan kewajiban, yakni iuran program jaminan
sosial ketenagakerjaan.
448