Page 47 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 SEPTEMBER 2020
P. 47
neutral - Mohammad Faisal (Ekonom CORE Indonesia) Pasalnya, remitansi dari para PMI ini
punya kontribusi signifikan terhadap perputaran uang di daerah asal masing-masing. Terutama,
untuk konsumsi rumah tangga karena PMI tersebut pada umumnya merupakan tulang punggung
keluarga
negative - Mohammad Faisal (Ekonom CORE Indonesia) Sayangnya, jalur alternatif di dalam
negeri tidak banyak. Oleh karena itu, proses realisasi pemberian bantuan dari pemerintah harus
cepat. Jika tidak, dampaknya akan lebih buruk bagi daya beli mereka
Ringkasan
Rencana pemerintah memberangkatkan kembali pekerja migran Indonesia (PMI) yang sempat
tertunda karena pandemi Covid-19 memicu polemik. Di satu sisi ada upaya untuk
menyelamatkan remitansi, tetapi keselamatan pekerja menjadi taruhannya.
Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah menilai rencana pemberangkatan PMI semestinya
menunggu saat yang tepat, mengingat belum pulihnya kondisi dunia akibat Covid-19.
PENGIRIMAN PMI PICU POLEMIK
Rencana pemerintah memberangkatkan kembali pekerja migran Indonesia (PMI) yang sempat
tertunda karena pandemi Covid-19 memicu polemik. Di satu sisi ada upaya untuk
menyelamatkan remitansi, tetapi keselamatan pekerja menjadi taruhannya.
Rahmad Fauzan
rahmad.fauzan@bisnis. com
Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah menilai rencana pemberangkatan PMI semestinya
menunggu saat yang tepat, mengingat belum pulihnya kondisi dunia akibat Covid-19.
Pemberangkatan PMI di tengah situasi pandemi, ujarnya, justru berisiko bagi keselamatan
pekerja migran dari Indonesia. Menurutnya, pemerintah mesti memberikan alternatif lain bagi
PMI selama masa pandemi Covid-19 alih-alih kembali memberangkatkan mereka ke luar negeri.
Sejak Maret hingga Juni 2020, kata Anis, jumlah PMI yang pulang ke Tanah Air mencapai 179.000
orang. Kemudian, PMI yang gagal diberangkatkan 33.000 dan masih terdapat ribuan PMI yang
kehilangan pekerjaan tapi belum bisa pulang, termasuk para anak buah kapal (ABK).
Alih-alih memberangkatkan kembali PMI tersebut ke luar negeri demi meningkatkan nilai
pengiriman remitansi, Anis menilai lebih baik pemerintah mengeluarkan bantuan, baik tunai
maupun sosial, yang disebut-sebut belum banyak diterima oleh PMI terdampak Covid-19.
“Harus memiliki alternatif ekonomi yang dibangun oleh pemerintah untuk membantu PMI
terdampak Covid-19 tersebut,” ujar Anis kepada Bisnis, Minggu (13/9).
46