Page 23 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 SEPTEMBER 2020
P. 23

"Bank pemerintah hanya sebagai penyalur bantuan saja,  bantuan subsidi upah  selanjutnya
              ditransfer sesuai dengan nomor rekening pekerja penerima," jelas Ida.
              Pencairan BLT  bantuan pemerintah lewat rekening  ini diberikan kepada pekerja/buruh sebesar
              Rp  600.000  per  bulan  selama  empat  bulan  dengan  total  sebesar  Rp  2,4  juta,  dan  dicairkan
              bantuan BPJS dalam dua tahap pencairan masing-masing sebesar Rp 1,2 juta.

              Adapun rincian penyaluran  Bantuan Subsidi Upah  di masing-masing bank penyalur dari total
              2,5 juta penerima  batch  pertama, yakni rekening Bank Mandiri sebanyak 752.168 orang.

              Lalu penyaluran BLT BPJS lewat rekening Bank BNI sebanyak 912.097 orang, rekening Bank BRI
              sebanyak 622.113 orang, dan rekening Bank BTN sebanyak 213.622 orang.

              Menurut Ida, pekerja yang belum menerima subsidi gaji Rp 600.000 di rekeningnya tak perlu
              khawatir.  Pencairan  akan  dilakukan  secara  bertahap  hingga  seluruh  pekerja  dengan  gaji  di
              bawah 5 juta yang tercatat sebanyak 15,7 juta penerima.

              "Sejak tanggal 24 Agustus kami menerima data dari BPJS Ketenagakerjaan yang divalidasi 2,5
              juta.  Kita  awali  2,5  juta  ini  dan  langsung  mentransfer  teman-teman  pekerja  atau  buruh.
              Selanjutnya, akan ditransfer secara bertahap. Kami merencanakan minimal 2,5 juta per minggu,"
              kata Ida.

              Ida juga mempertimbangkan keputusan meneruskan program bantuan subsidi gaji Rp 600.000
              hingga tahun 2021. Lantaran, pihaknya masih melihat kondisi perekonomian serta efektivitas
              dari subsidi gaji BPJS Ketenagakerjaan tersebut.

              "Program subsidi gaji/upah ini dialokasikan dianggaran tahun 2020. Termasuk dalam anggaran
              penanganan ekonomi nasional kita. Bagaimana untuk tahun 2021?" terang Ida.

              "Tentu yang pertama sekali lagi, bagaimana melihat efektivitas program ini untuk kepentingan
              mendongkrak  perekonomian  nasional  kita.  Dan  tentu  saja  kita  akan  melihat  kondisi
              perekonomian di tahun 2021," lanjut Ida.





































                                                           22
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28