Page 383 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 SEPTEMBER 2020
P. 383

Komisi IV DPR RI akan membentuk Panitia Kerja (Panja) penggunaan dan pelepasan kawasan
              hutan. Hal itu bertujuan untuk mengawasi secara ketat untuk mencegah kerusakan di kawasan
              hutan, sehingga nantinya akan dibuat aturan yang tegas bagi pelanggar.

              "Komisi  IV  DPR  RI  telah  sepakat  untuk  membentuk  Panitia  Kerja  (Panja)  Penggunaan  dan
              Pelepasan Kawasan Hutan," ujar Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin, Rabu (2/9).

              Akmal  bilang  regulasi  dalam  perizinan  menjadi penting  untuk  mencegah  kerusakan  kawasan
              hutan. Pasalnya potensi yang ada di hutan Indonesia dapat menarik eksplorasi dan eksploitasi
              kawasan hutan.

              Salah satu regulasi yang tengah dipersiapkan terdapat pada RUU Cipta Kerja atau yang dikenal
              dengan istilah omnibus law Cipta Kerja. Akmal meminta agar proses perizinan dalam RUU Cipta
              Kerja  harus  diatur  dengan  hati-hati.  "Untuk  itu,  pemerintah  mesti  memperhatikan  betul
              persoalan perizinan. Jika perizinan kendor, peluang kebobolan semakin besar," terang dia.

              Akmal menyoroti dampak izin industri pertambangan terhadap lingkungan. Meski pun terdapat
              peluang ekonomi yang besar dalam industri pertambangan, tetapi dia menilai terdapat potensi
              kerusakan yang cukup besar.

              Akmal bilang dalam meminimalisir kerusakan yang disebabkan oleh aktivitas pertambangan perlu
              upaya  keras.  Sehingga  izin  menjalankan  usaha  dan  beroperasi  sesuai  dengan  standardisasi
              pengelolaan limbah.

              Pembinaan masyarakat di kawasan hutan juga menjadi penting dalam upaya pelestarian hutan,
              sehingga masyarakat kawasan hutan dapat menjaga hutan sekaligus memanfaatkan peluang
              ekonominya.











































                                                           382
   378   379   380   381   382   383   384   385   386