Page 385 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 SEPTEMBER 2020
P. 385
tahan hanya belanja yang dibutuhkan. Kalau sebelum pandemi bisa belanja baju tiap bulan, kini
karena kerja dari rumah, alokasi dana buat belanja baju baru dialihkan ke dana darurat atau
dipakai untuk beli kuota internet.
Namun, ternyata rogram ini menuai pro dan kontra di tengah masyarakat. Pegawai yang 'merasa'
masuk dalam daftar penerima tentu menyambut dengan riang gembira. Di sisi lain, banyak yang
mengeluhkan mengapa pemerintah berpihak pada mereka yang bergaji, sementara penerima
upah harian harus menjerit setiap hari karena belum tentu mendapatkan uang untuk makan
besok.
Sebelum subsidi gaji, sebetulnya pemerintah sudah banyak menyalurkan bantuan bagi warga
yang terdampak pandemi. Pertama, pemerintah memberikan bantuan sembako bagi warga yang
terdampak. Baru-baru ini, pemerintah juga menyalurkan bantuan beras ke 10 juta keluarga.
Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) juga segera
mendapatkan bantuan tunai Rp 500 ribu.
Bagi pencari kerja dan mereka yang diputus kontraknya akibat pandemi, pemerintah menyiapkan
Kartu Prakerja. Melalui program ini, pencari kerja dan mereka yang di-PHK mendapatkan dana
Rp 600 ribu selama empat bulan.
UMKM tak luput dari bantuan pemerintah. Pelaku usaha mikro mendapat bantuan modal senilai
Rp 2,4 juta. Bantuan diberikan satu kali transfer kepada UMKM terdaftar.
Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pelajar juga memperoleh bantuan pemerintah. ASN
mendapatkan pulsa senilai Rp 400 ribu dan pelajar/mahasiswa mendapatkan paket data senilai
Rp 150 ribu.
Tak hanya bantuan tunai, pemerintah juga memberikan subsidi listrik bagi pelanggan PLN 450
VA dan 900 VA. Pelanggan 450 VA dibebaskan dari pembayaran listrik setiap bulan, sementara
pelanggan 900 VA diberi diskon 50 persen.
Semua bantuan itu diberikan tak lain untuk mendorong daya beli masyarakat yang telah
terdampak sejak Maret. Presiden Jokowi mengharapkan uang bantuan pemerintah dibelanjakan
agar perekonomian dalam negeri kembali bergerak, uang kembali berputar sehingga negara ini
bisa menghindar dari resesi.
Banyak yang pesimistis dengan upaya ini. Sejumlah pengamat menilai cara ini tak akan terlalu
berhasil karena para pekerja cenderung menginvestasikan dananya atau menyimpannya sebagai
dana darurat. Kalaupun ada yang membelanjakannya, mungkin jumlahnya tak banyak.
Namun begitu, kita harus lihat seberapa efektif bantuan gaji ini menghidupkan kembali bisnis,
terutama di kalangan kelas menengah bawah. Yang harus ditekankan adalah pengawasan agar
semua bantuan ini tepat sasaran. Jangan sampai bantuan untuk warga miskin malah diberikan
kepada mereka yang berpenghasilan tinggi. Jangan sampai Kartu Prakerja malah diperoleh
pegawai bergaji. Jangan sampai bantuan gaji didapatkan oleh pekerja dengan gaji dua digit.
Di tengah kebahagiaannya mendapat transferan, Mawar tiba-tiba teringat kalau gajinya melebihi
syarat penerima bantuan. Gaji yang dilaporkan oleh kantor ke BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp
5 juta lebih sedikit. Apa jangan-jangan bantuan pemerintah salah kirim? TING! Notifikasi lain
masuk ke ponselnya. "Maaf, Bu Mawar, barusan saya transfer uang bayar arisan. Sudah
diterima?" Demikian pesan yang diterimanya. Dari Bu Melati, tetangga kompleksnya.
Ah, ternyata bukan bantuan gaji. Dengan mulut manyun dan hati sebal, Mawar menjawab pesan
tersebut. Semua keinginan yang akan diwujudkannya dengan uang Rp 1,2 juta tadi ambyar
seketika.
384