Page 46 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 AGUSTUS 2020
P. 46

14.410 TENAGA KERJA DI SEMARANG TERKENA PHK DAN DIRUMAHKAN

              Merdeka.com  -    Sebanyak  14.410  tenaga  kerja  di  Semarang  menganggur  karena  terkena
              pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan dari perusahaan yang terpaksa tutup akibat
              pandemi Covid-19. Perusahaan yang paling terdampak yakni garmen, konstruksi dan hiburan.

              "Dari jumlah pekerja kena PHK tersebut, berasal dari 81 perusahaan di Kota Semarang. Mereka
              di PHK sebagian perusahaan tutup tidak bisa produksi," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota
              Semarang, Soetrisno saat diwawancara, Selasa (4/8).

              Dia  sendiri  sangat  menyayangkan  ribuan  tenaga  kerja  harus  kehilangan  pekerjaan  karena
              pandemi  Covid-19.  Bagaimana  pun,  ia  mengimbau  kepada  pengusaha  bila  usahanya  sudah
              berjalan normal diharapkan memanggil karyawan yang sempat di rumahkan dan PHK.

              "Kami minta pengusaha yang merumahkan pekerja supaya dipanggil lagi untuk membangkitkan
              geliat dunia usaha sambil menjalankan protokol kesehatan sebagai bentuk adaptasi hidup untuk
              menekan penyebaran Covid-19," jelasnya.

              Sedangkan saat ini, pihaknya sedang memediasi dengan kedua belah pihak antara pekerja dan
              pengusaha. Diketahui beberapa industri dunia hiburan diketahui melakukan PHK sepihak tanpa
              upah yang layak.
              "Kita sudah komunikasi sama mereka sudah melakukan mediasi beberapa kali dan belum ada
              titik  temu.  Kita  sedang  cari  win-win  solution  atas  kasus  PHK  yang  dialami  pekerjanya.
              Tuntutannya seperti gaji, uang lembur dan bonus harus dilunasi," ungkapnya.

              Sejumlah protokol kesehatan saat ini harus dilakukan lebih ketat supaya pekerja atau buruh
              pabrik  lebih  tertib  serta  tubuh  mereka  menjadi  lebih  prima.  Dia  juga  meminta  pimpinan
              managemen perusahaan untuk sedia klinik kesehatan dipindah pada bagian depan pabrik. Selain
              itu, ia mengimbau untuk tidak kerumunan pekerja saat makan siang juga harus di stop.
              "Kita sudah keliling ke sejumlah perusahaan atau pabrik, dan kita sudah sebarkan edaran untuk
              kendalikan wabah Corona. Terutama kita minta pabrik menghentikan kerumunan saat makan.
              Jadwal makannya saya pantau sudah diatur. Saat makan, meja sudah disekat plastik dan fiber.
              Sekarang kita minta lokasi klinik kesehatannya dipindah di depan untuk memantau saat pekerja
              masuk dan pulang kerja," tutupnya.

              [fik].



























                                                           45
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51