Page 166 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JUNI 2021
P. 166
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN DUKUNG PENUH BUDAYA K3 BAGI JURNALIS
Direktur Bina Kelembagaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kementerian
Ketenagakerjaan , Heri Susanto mendukung penuh penerapan pedoman K3 bagi jurnalis yang
diprakarsai oleh Komunitas Jurnalis K3.
Menurut Heri, penerapan K3 bagi jurnalis sangat penting sekali dan perlu diterapkan. Sebab
profesi tanpa batas ini (wartawan) sangat rentan dengan berbagai resiko cukup tinggi seperti,
alat mesin, bahan bangunan, lingkungan, cara kerja hingga sifat pekerjaan. Sementara ancaman
eksternal bisa perusakan alat, ancaman kekerasan fisik dan psikis, hingga intimidasi. Selain itu
pula kata Heri, budaya K3 bagi kalangan jurnalis masih belum dilakukan baik secara individu
maupun perusahaan tempat jurnalis bekerja.
"Kami beharap akan muncul perilaku aman (safety behavior), dan menjadikan K3 sebagai budaya
yang diterapkan pada setiap kegiatan yang dilakukan seorang jurnalis," kata Heri Susanto disela
Workshop dan FGD Program Kerja Tahunan Dewan K3 Nasional Provinsi Jatim, di Batu, Sabtu
(19/06/ 2021).
Kementerian Ketenagakerjaan, sambung dia, telah mendorong penerpan K3 bagi seluruh
pekerja/buruh maupun orang lain di tempat kerja termasuk jurnalis. Untuk itu Kemenaker
mengajak kepada pekerja dan pengusaha sektor media untuk bekerja dengan selamat dan sehat.
Pihaknya juga berharap seluruh pihak mengikuti pedoman dan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang sudah ditetapkan.
"Pekerja/buruh berhak mendapatkan perlindungan atas K3, termasuk perlindungan terhadap
risiko Covid-19 di tempat kerja. Termasuk media yang termasuk kelompok yang rentan tertular
media. Pada intinya, Kami siap mendukung," tegasnya.
Heri Susanto berjanji akan membawa pedoman tersebut ke Dewan Pers. Sebelum melangkah ke
Dewan Pers, perlu adanya training dan penerapan program BPJS Sementara itu, Kepala Dinas
Tenagakerja Jatim, Himawan Estu Bagijo menegaskan. Dia mengakui pedoman K3 jurnalis tidak
sama dengan penerapan di dunia industri lainnya.
"Kami mendukung, K3 untuk teman-teman media, karena risiko pekerjaan, yang dihadapi
berbeda. Akan salah bila penerapan yang berbeda diterapkan dengan cara yang sama dengan
industri lainnya," kata Himawan Estu Bagijo.
Dia menyerahkan mekanisme penyusunan kepada pihak yang memahami risiko. Disnaker Jatim,
lanjutnya, akan mendorong regulasi untuk menciptakan pedoman.
Disisi lain, Anggota Komisi 2 DK3P Jatim, Edi Priyanto mengatakan bahwa usulan K3 untuk
jurnalis dihasilkan dari dialog dengan media yang selama ini perlu dukungan K3 dalam
menjalankan tugas.
Selama ini, menurut Edi Priyanto, banyak media yang hanya memikirkan hasil peliputan, namun
abai dengan K3. Sehingga banyak ditemui kejadian tak terduga, seperti kecelakaan, sakit atau
kekerasan dan intimidasi saat menjalankan tugas.
"Usulan K3 ini lahir dari dialog DK3P Jatim dengan media. Kita tergerak bersama dengan media
merumuskan draf K3 jurnalis, dan mendorong ke tingkat nasional," pungka Edi Priyanto yang
juga menjabat sebagai Direktur SDM PT Pelindo III ini.
165