Page 224 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 APRIL 2021
P. 224
Judul Awasi THR, Buruh Minta Menteri Tenaga Kerja Bentuk Satgas THR
Nama Media kompas.id
Newstrend Aturan THR 2021
Halaman/URL https://www.kompas.id/baca/polhuk/2021/04/14/awasi-thr-buruh-
minta-menteri-tenaga-kerja-bentuk-satgas-thr/
Jurnalis Nina Susilo
Tanggal 2021-04-14 18:15:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Untuk memastikan tunjangan hari raya dibayarkan pengusaha, semestinya ada Satuan Tugas
atau Satgas THR. Tim ini akan mengawasi kebijakan pemerintah dilaksanakan dan hak buruh
diberikan THR sesuai aturan.
AWASI THR, BURUH MINTA MENTERI TENAGA KERJA BENTUK SATGAS THR
Untuk memastikan tunjangan hari raya dibayarkan pengusaha, semestinya ada Satuan Tugas
atau Satgas THR. Tim ini akan mengawasi kebijakan pemerintah dilaksanakan dan hak buruh
diberikan THR sesuai aturan.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea
menyampaikan harapannya seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta,
Rabu (14/4/2021). Gani berharap Menteri Ketenagakerjaan segera membentuk Satgas THR,
yang terdiri atas perwakilan pemerintah, buruh, dan pengusaha. Dengan demikian, ketika ada
perusahaan yang tidak membayarkan THR secara penuh, Satgas THR ini bisa segera
menanganinya.
Pengawasan pemenuhan kewajiban membayar THR menjadi penting. ”Hal paling penting dalam
kebijakan THR ini, pengawasan dan sanksi yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan yang
tidak memberikan THR secara utuh,” tutur Andi Gani kepada wartawan di Kompleks Istana
Kepresidenan.
Sebelumnya, melalui Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Nomor M/6/HK.04/IV/2021
mengharuskan semua perusahaan, baik terdampak pandemi Covid-19 maupun tidak, untuk
membayar THR secara utuh dan tepat waktu. Pembayaran THR dilakukan paling lambat tujuh
hari sebelum hari raya Lebaran.
”Hal paling penting dalam kebijakan THR ini, pengawasan dan sanksi yang diberikan kepada
perusahaan-perusahaan yang tidak memberikan THR secara utuh.”
223