Page 299 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 APRIL 2021
P. 299
Edaran (SE) Nomor M/6/HK.04/IV/2021 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya
(THR) Keagamaan Tahun 2021 bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.
"Dalam SE Menaker itu kami diminta untuk membuka posko THR. Insya Allah dalam waktu dekat
akan kami buka di kantor Disnakertrans Riau," kata Jonli, dalam siaran persnya Rabu
(14/4/2021).
Jonli mengatakan, posko pengaduan THR tersebut tidak hanya menerima laporan dari pekerjaa
atau buruh, tetapi bagi perusahaan yang terdampak pandemi Covid-19 juga bisa melapor.
Namun itu hanya untuk perusahaan yang tidak bisa membayar THR sesuai waktu ditentukan
tujuh hari sebelum hari raya Idul Fitri.
"Misalnya perusahaan kesulitan untuk membayar THR pekerja atau buruh karena terdampak
Covid-19, nanti kami akan panggil perusahaan dan pekerja, kami dudukan bersama sampai
menemukan kesepakatan, kapan perusahaan akan membayar THR pekerjanya," ujarnya.
Adapun dalam SE No. M/6/HK.04/IV/2021 tersebut, Menaker Ida meminta perusahaan
membayar THR paling lambat tujuh hari sebelum hari raya keagamaan.
"Saya tekankan bahwa THR Keagamaan wajib dibayarkan paling lama 7 hari sebelum hari raya
keagamaan pekerja atau buruh yang bersangkutan," jelasnya.
Dalam pelaksanaan, pembayaran THR Keagamaan diberikan kepada pekerja/buruh yang telah
mempunyai masa kerja 1 bulan secara terus menerus atau lebih. THR Keagamaan juga diberikan
kepada pekerja/buruh yang mempunyai hubungan kerja dengan pengusaha berdasarkan
perjanjian kerja waktu tidak tertentu atau perjanjian kerja waktu tertentu.
Terkait jumlah besaran, bagi pekerja/buruh yang mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus
menerus atau lebih, THR diberikan dengan ketentuan sebesar 1 bulan upah. Bagi pekerja/buruh
yang telah mempunyai masa kerja 1 bulan secara terus menerus, tetapi kurang dari 12 bulan,
THR diberikan secara proporsional sesuai dengan perhitungan masa kerja dibagi 12 bulan
kemudian dikali 1 bulan upah.
Sementara itu bagi pekerja/buruh yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja harian yang telah
mempunyai masa kerja 12 bulan atau lebih, upah 1 bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah
yang diterima selama 12 bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan. Bagi pekerja/buruh yang
telah mempunyai masa kerja kurang dari 12 bulan, upah 1 bulan dihitung berdasarkan rata-rata
upah yang diterima setiap bulan selama masa kerja.
298