Page 412 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 APRIL 2021
P. 412

Menyikapi  SE  tersebut,  Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja  (Disnaker)  Kota  Depok,  Manto  Djorgi
              mengaku,  pihaknya  masih  menindaklanjuti  edaran  itu  bersama  Walikota  Depok.  Sehingga
              nantinya walikota bisa menerbitkan edaran yang berpedoman dengan SE Kemenaker itu "Nanti
              tunggu SK Walikota terkait pemberian THR kepada karyawan di Depok," ungkap Manto kepada
              Radar Depok, Selasa (13/4).

              Manto menegaskan, edaran walikota terkait THR baru bisa terbit setelah adanya edaran dari
              Gubernur Jawa Barat, yang akan menjadi dasar SE nantinya. "Draft SE akan segera disampaikan
              ke walikota, kalau SE gubernur sudah ada," tuturnya.

              Saat ditanya mengenai pembayaran THR di tahun 2020, Manto mengaku, perusahaan di Depok
              rata-rata membayarkan THR dengan cara mencicil Akan tetapi semuanya lancar dan terpenuhi
              hingga akhir tahun bagi karyawannya.

              "AlhamdulillahTHR  tahun  lalu  lancar  Namun,  banyak  keluhan  karyawan  yang  THRnya  dicicil
              hingga  akhir  tahun.  Tapi  ada  juga  perusahaan  yang  sampai  lewat  tahun  belum  tuntas
              pembayarannya, karena dampak pandemi Covid-19. Sudah kami dorong untuk segera memenuhi
              hak karyawannya," bebernya.

              Terpisah, Sekjen Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPM1) Kota Depok, Wido Pratikno
              menyambut baik keluarnya SE Menaker tersebut. Sebab, pemberian THR sudah diatur dalam
              Undang-Undang (UU). "Amanah UU, THR Wajib dibayarf ujar Wido.

              Ketika  ditanya  mengenai  THR  tahun  2020,  Wido  mengaku,  30  ribu  buruh  di  Depok  yang
              tergabung dalam FSPM1 mendapatkan THR secara penuh dari perusahaan mereka.

              "Alhamdulillah anggota serikat pekerja dibayar penuh. Untuk buruh lain yang tidak ada laporan
              ke kami, maka kami anggap dibayar penuh," tuturnya.

              Dia  mengungkapkan,  perusahaan  di  Depok  wajib  membayarkan  THR  ke  pada  karyawannya
              sebesar satu bulan UMK Depok tahun 2021. "UMK Depok tahun ini Rp4.339.541," beber Wido.

              Sebagaimana disampaikan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto sebelumnya, pemerintah
              meminta THR yang dibayarkan harus penuh Pembayarannya juga tidak boleh dicicil.

              Sementara  itu,  Menaker  Ida  Fauziyah  mengatakan,  pemberian  THR  keagamaan  merupakan
              kewajibanyangharus dilaksanakan pengusaha kepada pekerja atau buruh. THR digunakan untuk
              memenuhi kebutuhan pekerja dan keluarganya dalam merayakan liari raya keagamaan.
              "THR merupakan nonupah yang wajib dibayar pengusaha kepada pekerja atau buruh," ujar Ida
              kepada wartawan.

              Pembayaran  THR  harus  dilakukan  maksimal  seminggu  atau  tujuh  hari  sebelum  hari  raya
              keagamaan tiba. Meski begitu, ada kelonggaran yang diberikan pemerintah bagi perusahaan
              yang tak mampu membayar THR, karena masih terdampak pandemi. Perusahaan-perusahaan
              tersebut diberi waktu maksimal sehari sebelum Lebaran tiba. Dengan catatan, ada kesepakatan
              atau  pembahasan  secara  bipartit  terlebih  dahulu  antara  pengusaha  dan  pekerja.  Selain  itu,
              perusahaan diwajibkan untuk membuka laporan keuangan mereka secara transparan kepada
              pekerja. "Ini berdasar laporan keuangan internal selama dua tahun terakhir. Harus dibuka secara
              transparan," ungkap Ida.

              Setelah  dicapai  kesepakatan,  perusahaan  wajib  menyerahkan  hasil  dialog  kepada  dinas
              ketenagakerjaan  setempat.  Ida  meminta  gubernur  dan  bupati/  walikota  untuk  mengawasi.
              "Kesepakatan  tersebut  harus  dipastikan  tidak  sampai  menghilangkan  kewajiban  pengusaha
              untuk membayar THR2021, dengan besaran sesuai ketentuan," kata dia. (dra/jpc)


                                                           411
   407   408   409   410   411   412   413   414   415   416   417