Page 499 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 APRIL 2021
P. 499
Judul Menaker akui ada ABK Indonesia jadi perbudakan modern di laut
Nama Media aktual.com
Newstrend Perlindungan ABK
Halaman/URL https://aktual.com/menaker-akui-ada-abk-indonesia-jadi-perbudakan-
modern-di-laut/
Jurnalis Arie Saputra
Tanggal 2021-04-14 11:20:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 7.500.000
News Value Rp 22.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
negative - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan) Mempertanyakan Komitmen Multi-Pihak
dalam Melindungi ABK Indonesia di Kapal Ikan Asing
negative - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan) Dari waktu ke waktu, awak kapal Indonesia,
khususnya awak kapal perikanan, seringkali mengalami berbagai masalah. Mereka terjebak
situasi perbudakan modern di laut
neutral - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan) Prosesnya kita tunggu, (saat ini RPP
perlindungan awak kapal) masih diajukan di Setneg (Sekretariat Negara)
neutral - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan) Beberapa titik yang menimbulkan masalah
adalah dalam proses pemberian izin bagi perusahaan yang akan menempatkan awak kapal, lalu
proses rekrutmen, pendataan, proses pelatihan dan sertifikasi dan berikutnya proses
pengawasan
positive - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan) Pembenahan ini perlu sinergi
kementerian/lembaga guna mewujudkan tata kelola penempatan dan perlindungan awak kapal
migran kita dengan lebih baik
Ringkasan
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengakui adanya anak buah kapal (ABK)
Indonesia, khususnya awak kapal perikanan berbendera asing, terjebak situasi perbudakan
modern di laut. "Dari waktu ke waktu, awak kapal Indonesia, khususnya awak kapal perikanan,
seringkali mengalami berbagai masalah. Mereka terjebak situasi perbudakan modern di laut,"
katanya dalam webinar "Mempertanyakan Komitmen Multi-Pihak dalam Melindungi ABK
Indonesia di Kapal Ikan Asing", di Jakarta, Rabu (14/4/21). Ida mengungkapkan masalah-
masalah yang kerap dihadapi para ABK didominiasi penipuan, penahanan gaji, kerja melebihi
batas waktu, hingga kekerasan fisik dan seksual.
498

