Page 504 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 APRIL 2021
P. 504
Terbaru, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziah mengakui adanya ABK Indonesia,
khususnya awak kapal perikanan berbendera asing terjebak situasi perbudakan modern di laut.
"Dari waktu ke waktu, awak kapal Indonesia, khususnya awak kapal perikanan, seringkali
mengalami berbagai masalah. Mereka terjebak situasi perbudakan modern di laut," kata Ida
seperti dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari ANTARA.
Ida mengungkapkan masalah-masalah yang kerap dihadapi para ABK didominasi penipuan,
penahanan gaji, kerja melebihi batas waktu, hingga kekerasan fisik dan seksual.
Dirinya mengakui lantaran banyaknya kasus yang menimpa awak kapal Indonesia di kapal
perikanan berbendera asing, perlu ada perbaikan tata kelola penempatan awak kapal.
Upaya perbaikan itu pun menurutnya terus dilakukan pemerintah, termasuk melalui penyelesaian
aturan turunan dari UU Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Imigran Indonesia
(PPMI) berupa peraturan pemerintah untuk penempatan dan perlindungan awak kapal niaga
maupun perikanan yang bekerja di kapal berbendera asing.
"Prosesnya kita tunggu, (saat ini RPP perlindungan awak kapal red.) masih diajukan di Setneg,"
ujarnya.
Ida mengatakan sejumlah kasus pelanggaran HAM terhadap awak kapal Indonesia banyak
terjadi akibat proses atau tahapan awal di dalam negeri dalam keseluruhan rangkaian proses
penempatan ABK.
"Beberapa titik menimbulkan masalah adalah dalam proses pemberian izin bagi perusahaan yang
akan menempatkan awak kapal, lalu proses rektrutmen, pendataan, proses pelatihan dan
sertifikasi dan berikutnya proses pengawasan," ucapnya.
"Pembenahan ini perlu sinergi kementerian/lembaga guna mewujudkan tata kelola penempatan
dan perlindungan awak kapal migran kita dengan lebih baik," tuturnya.***.
503

