Page 84 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 FEBRUARI 2021
P. 84
Pada debat ini, mereka membahas isu-isu ketenagakerjaan guna mewujudkan SDM
Ketenagakerjaan yang lebih cerdas dan lebih unggul dengan tema Membangun SDM
Ketenagakerjaan Lebih Cerdas Lebih Unggul.
Dalam debat ini, tim seleksi tulisan pokok pikiran dan tim juri semifinal adalah para Widyaiswara
Pusat Diklat SDM Ketenagakerjaan. Sedangkan dewan juri pada babak final adalah Anwar Sanusi,
Sekjen Kemnaker RI; Arzeti Bilbina, Anggota Komisi IX DPR RI; Padang Wicaksono, Wakil
Direktur I Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia; dan Addin Jauharudin, Sekjen KNPI.
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, dalam sambutannya mengatakan, banyaknya aspek
ketenagakerjaan yang ada beriringan dengan timbulnya permasalahan ketenagakerjaan, baik di
tingkat pusat maupun di tingkat daerah. Sementara untuk mencari solusi dari permasalahan
tersebut, kata Menaker Ida, tidak bisa hanya dilihat dari salah satu sisi, melainkan juga harus
dari sudut pandang yang lain.
"ASN yang membidangi Ketenagakerjaan haruslah melihat setiap permasalahan secara
komprehensif," kata Menaker Ida.
Menaker Ida menyatakan, Revolusi Industri 4.0 merupakan suatu era yang melanda seluruh
bangsa di dunia. Hal itu ia dasarkan pada survei yang diadakan oleh World Economic Forum
(Future of Jobs Survey, 2018). Dari hasil survei tersebut diketahui bahwa ada 4 teknologi yang
akan mendominasi pada tahun 2018-2022, yaitu high-speed mobile internet, artificial
intelligence, big data analytics, dan cloud technology.
"Dominasi teknologi tersebut menjadi suatu tantangan tersendiri bagi seluruh tenaga kerja di
dunia. Begitu pula di Indonesia, saat ini bangsa Indonesia juga di hadapkan dengan Revolusi
Industri 4.0 yang menuntut sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan handal, sehingga
penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi suatu syarat yang harus
dipenuhi," terangnya.
Seiring dengan penyelesaian permasalahan ketenagakerjaan dan pembangunan SDM
Ketenagakerjaan, Menaker Ida telah mencanangkan 9 lompatan besar, yaitu reformasi birokrasi,
pengembangan ekosistem digital ketenagakerjaan, transformasi BLK, link and match
ketenagakerjaan, transformasi program perluasan kesempatan kerja, pengembangan talenta
muda, perluasan pasar kerja luar negeri, visi baru hubungan Industrial, dan reformasi
pengawasan.
83

