Page 21 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 SEPTEMBER 2020
P. 21

PUTUS RANTAI PERBUDAKAN

              Sejumlah pekeija migran Indonesia ditengarai menjadi korban perbudakan dan perdagangan
              orang. Pelakunya diduga melibatkan jaringan lintas negara. Polri kini menangani sejumlah kasus
              tindak pidana perdagangan orang terkait pekerja migran Indonesia di sektor kelautan.

              Polisi  menemukan  beberapa  pekerja  migran  Indonesia  (PMI)  di  kapal-kapal  ikan  asing  tak
              dilengkapi surat-surat yang sah." Laporan para ABK yang merasa dirugikan mulai bermunculan
              setelah mereka sadar telah menjadi korban karena yang diterima berbeda dari yang dijanjikan,"
              kata Direktur Tindak Pidana Umum Badan Reserse Kriminal Polri Brigadir Jenderal (Pol) Ferdy
              Sambo.

              Polri tengah menangani sejumlah kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Di Kepulauan
              Riau (Kepri), penyelidikan, di antaranya, membuat polisi harus mencari W, warga Taiwan yang
              terakhir terpantau tinggal di Singapura. Ia diduga meminta sejumlah perusahaan di Indonesia
              untuk mencari calon awak kapal ikan.
              Adapun Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taiwan (TETO) di Indonesia menyebut, lebih dari 60
              persen PMI kelautan di ka-pal-kapal ikan tercatat diberangkatkan oleh agen di luar Taiwan dan
              Indonesia. Dengan kata lain, ada pihak di negara lain yang terlibat dalam pemberangkatan PMI
              kelautan  ke  Taiwan.  Berdasarkan  catatan  Taiwan,  kini  ada  12.983  PMI  di  kapal-kapal  ikan
              Taiwan.

              Dalam  pengusutan  sejumlah  kasus  PMI  kelautan,  polisi  menemukan  simpul  utama  di  dalam
              negeri ada di Jawa Tengah, DKI Jakarta, dan Kepri. Dari para calo di beberapa daerah, para
              calon PMI dikumpulkan di Tegal, Pemalang, dan Jakarta.

              Dari tempat pengumpulan di DKI Jakarta dan Jawa Tengah itu, sebagian PMI diberangkatkan ke
              Kepri lalu ke Singapura untuk kemudian menuju ke negara lain. Namun, ada pula

              PMI yang langsung diberangkatkan ke kapal-kapal ikan di sekitar Selat Malaka.

              Sementara penelusuran Serikat Buruh Migran Indonesia ditemukan kasus PMI dikumpulkan di
              Pemalang  dan  Tegal  sebelum  diterbangkan  ke  luar  negeri  melalui  Bandara  Soekarno-Hatta,
              Banten. Sebagian besar diterbangkan ke Singapura dan Taiwan sebelum diterbangkan kembali
              ke negara lain atau dinaikkan ke kapal-kapal ikan milik sejumlah negara.

              Kepada mereka, agen biasanya menjanjikan proses yang dilalui legal dan gaji besar. Namun,
              anehnya, dokumen mereka ditahan, ada yang oleh agen ada pula yang ditahan kapten atau
              perusahaan kapal. Ini membuat PMI kesulitan melepaskan diri dari sindikat.

              "Mereka berangkat dengan visa kunjungan biasa, dari Jakarta transit di Hong Kong atau langsung
              ke Korea Selatan. Mengapa Korea? Sebab di sana terdapat pabrik pengolahan ikan yang bekerja
              sama  dengan  kapal-kapal  penangkap  ikan  dari  China,"  tutur  Kepala  Unit  IV  Tindak  Pidana
              Perdagangan Orang Subdirektorat III Direktorat Tindak Pidana Umum Komisaris Chuck Putranto.

              Mekanisme internasional

              Untuk meredam kasus TPPO, pendiri Indonesia Ocean Jus-tiee Initiative (IOJI) Mas Ach-mad
              Santosa mendorong sanksi di kasus TPPO tidak berhenti pada tersangka perseorangan. Sanksi
              juga harus dijatuhkan kepada perusahaan dan pemilik perusahaan yang terlibat dalam sindikat.
              "Indonesia punya kerangka hukum yang kuat untuk menindak," ujarnya.
              Dalam Undang-Undang No-mor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan TPPO, khususnya pasal
              4 dan pasal 10, dicantumkan hukuman dan kriteria orang yang bisa dihukum karena TPPO dalam
              kasus PMI. Dalam Pasal 4 UU No 21/2007 ditegaskan, siapa pun akan dipidana jika membawa

                                                           20
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26