Page 30 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 SEPTEMBER 2020
P. 30

Judul               Potensi Gejolak, RUU Ciptaker Baiknya Ditunda Dulu
                Nama Media          rri.co.id
                Newstrend           Omnibus Law
                Halaman/URL         https://rri.co.id/humaniora/info-publik/901257/potensi-gejolak-ruu-
                                    ciptaker-baiknya-ditunda-dulu
                Jurnalis            Cecep Jambak
                Tanggal             2020-09-22 05:20:00
                Ukuran              0
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 10.000.000
                News Value          Rp 30.000.000
                Kategori            Dirjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Negatif



              Ringkasan

              Jakarta: Pembahasan omnibus law Rancangan Undang-undang Cipta Kerja (RUU Ciptaker) di
              tengah pandemi Covid-19 dikhawatirkan akan menimbulkan gejolak dan kegaduhan.



              POTENSI GEJOLAK, RUU CIPTAKER BAIKNYA DITUNDA DULU
              Jakarta: Pembahasan omnibus law Rancangan Undang-undang Cipta Kerja (RUU Ciptaker) di
              tengah pandemi Covid-19 dikhawatirkan akan menimbulkan gejolak dan kegaduhan.

              "Agar  menunda  pembahasan  rancangan  undang-undang  yang  berpotensi  menimbulkan
              kegaduhan termasuk RUU Omnibus Law atau Cipta Kerja," kata Sekretaris Umum Pimpinan Pusat
              (PP)  Muhammadiyah  Abdul  Mu'ti  yang  meminta  DPR  untuk  menunda  pembahasan  itu
              disampaikan dalam konferensi pers secara daring, Senin (21/9/2020).

              Mu'ti menyarankan untuk DPR lebih fokus mengawasi penggunaan dana penanganan pandemi
              Covid-19 ketimbang membuat sesuatu yang berpotensi menimbulkan kegaduhan. Menurutnya,
              pengawasan anggaran Covid-19 lebih berarti agar masyarakat bisa merasakan langsung manfaat
              kebijakan tersebut. "Agar dipergunakan dengan baik, benar, dan dirasakan langsung manfaatnya
              oleh  masyarakat,  khususnya  rakyat  kecil  yang  paling  terdampak  oleh  pandemi  Covid-19,"
              ujarnya.

              Kepada DPR dan elit politik Indonesia lain, Mu'ti berharap dapat menunjukkan tanggung jawab
              dalam penanganan Covid-19. "Agar tidak memanfaatkan pandemi Covid-19 sebagai komoditas
              politik  kekuasaan  pribadi  atau  kelompok.  Dalam  situasi  pandemi  Covid-19  yang  semakin
              memprihatinkan seyogyanya para elit menunjukkan sikap kenegarawanan," katanya.

              Diketahui,  RUU  Ciptaker  tengah  dibahas  DPR  bersama  pemerintah.  Namun,  pembahasan
              tersebut menuai pelbagai penolakan dari kelompok buruh hingga organisasi masyarakat karena
              dinilai  merugikan  rakyat.  Menteri  Koordinator  Bidang  Perekonomian  Airlangga  Hartarto
              mengklaim pembahasan RUU Ciptaker sudah mencapai 90 persen, dan akan selesai dalam masa
              sidang paripurna tahun ini.


                                                           29
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35