Page 104 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 AGUSTUS 2020
P. 104

Menurut  dia,  pandemi  Covid-19  turut  memengaruhi  jumlah  peserta  BPJamsostek  atau  BPJS
              Ketenagakerjaan. Dari total tenaga kerja Indonesia yang mencapai 131.03 juta (data BPS per
              Februari 2020), hanya 49,73 juta atau 53,79% yang telah menjadi peserta BPJamsostek.

              Sedangkan  sisanya  sekitar  92.45  juta  pekerja  berpotensi  atau  eligible  sebagai  peserta
              BPJamsostek.  Namun  dengan  pandemi  Covid-19,  justru  banyak  pekerja  yang  keluar  dari
              kepesertaan di BPJamsostek dibandingkan yang mendaftar menjadi anggota.

              "Setelah kita lihat, ada beberapa tenaga kerja yang keluar dari kepesertaan BPJamsostek semasa
              pandemi. Dari total sampai dengan bulan Juli, total tenaga kerja yang keluar sebanyak 4.9 juta
              pekerja," kata Agus Susanto dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI. Rabu (26/8).

              Pada periode yang sama di tahun sebelumnya, Agus menyampaikan terdapat 4.5 juta tenaga
              kerja yang keluar dari kepesertaan BPJamsostek. Artinya ada tahun ini peningkatan sebanyak
              8% dari jumlah yang peserta yang keluar.

              Sementara  itu  dari  sisi  pelayanan,  Agus  menyampaikan  tenaga  kerja  yang  mengurus  klaim
              Jaminan Hari Tua (JHT) mengalami peningkatan selama masa pandemi Covid-19 ini. Selain itu,
              klaim JHT mengalami kenaikan.

              "Dari  total klaim  JHT.  yang  sudah  mengurus  klaimnya  di  BPJamsostek hingga  bulan  Juli,  ini
              sebanyak 1.4 juta tenaga kerja. Dan sudah kita bayarkan sebanyak Rp 18.1 triliun kita bayarkan
              kepada 1.4 juta tenaga kerja yang mengurus klaim," ujar Agus.

              Dia menambahkan, tenaga kerja yang mengklaim JHT  sebagian besar adalah dari skala usaha
              besar, baru kemudian usaha kecil dan mikro. Jika dilihat dari profil usia, ternyata yang banyak
              mengambil klaim JHT di usia antara 20-30 tahun, ada 46%.

              "Untuk alasan mengambil JKT. yang terbanyak adalah karena mengundurkan diri sebesar 78%.
              kemudian karena PHK 29% ," kata Agus.

              Seiring meningkatnya klaim JHT. BPJamsostek juga mempercepat transformasi digital, di mana
              BPJamsostek  melakukan  peningkatan  kapasitas  layanan  sambil  tetap  menerapkan  protokol
              kesehatan pencegahan Covid-19. Antara lain memberikan pelayanan dengan meniadakan kontak
              fisik atau disebutnya layanan tanpa kontak fisik (Lapak Asik).

              Pelayanan Lapak Asik dilakukan melalui tiga pola, yaitu secara online di mana peserta melakukan
              klaim melalui kanal online atau virtual mulai dari mengurus sampai mendapatkan pembayaran.
              Kemudian bisa juga dilakukan secara kolektif perusahaan serta offline.

              "Bagi peserta yang mengalami kesulitan untuk mengurus klaim JHT secara online. dapat datang
              ke kantor-kantor kami. Namun di kantor kami tidak dilayani langsung oleh customer Service
              karena mereka sudah dipindah ke belakang, tetapi dilayani dengan mediasi terminal-terminal
              monitor atau video conference," kata Agus.

              Hingga  semester  1-2020.  total  dana  kelolaan  BPJamsostek  mencapai  Rp  456.56  triliun,  atau
              meningkat Rp 24,89 triliun dibandingkan posisi akhir 2019 yang sebesar Rp 431,67 triliun. Hasil
              investasi (Yieldof Investment/YOl) hingga semester 1-2020 mencapai Rp 29,21 triliun. [HER/J-
              9]












                                                           103
   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109