Page 332 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 AGUSTUS 2020
P. 332

Itu berarti, masih terdapat sekitar 4,9 juta rekening karyawan yang belum valid. Direktur Utama
              BP Jamsostek Agus Susanto mengatakan hasil itu didapat setelah pihaknya melakukan validasi
              berlapis atas rekening karyawan tersebut.

              "Setelah kami sisir kami dapatkan 10,8 juta, dari 10,8 juta yang sudah valid ini sesuai dengan
              koordinasi kami dengan Kemenaker, kami serahkan bertahap. Tujuannya prinsip kehati-hatian
              dan  memudahkan  kami melakukan    re-checking    serta  monitoring  dan evaluasi  untuk tahap
              berikutnya," ujarnya dalam rapat bersama Komisi IX, Rabu (26/8).

              Ia  menjelaskan  BP  Jamsostek  sebetulnya  telah  mengantongi  data  15,7  juta  pekerja  calon
              penerima BLT corona. Namun, data tersebut belum dilengkapi dengan nomor rekening bank
              karyawan.

              "Sehingga setelah kami terima penugasan itu kami gerak  all out  untuk dapatkan nomor rekening
              masing-masing pekerja gaji di bawah Rp5 juta. Kami koordinasi dengan jajaran kami di seluruh
              Indonesia," paparnya.
              Selanjutnya,  BP  Jamsostek  berhasil  mengumpulkan  rekening  karyawan  sebanyak  13,8  juta
              rekening.  Selanjutnya  dari  13,8  juta  rekening  tersebut,  BP  Jamsostek  kemudian  melakukan
              validasi berlapis.

              Proses validasi dilakukan kepada pihak bank agar tidak terjadi penolakan saat pengiriman dana.
              Tercatat, sebanyak 13,8 juta rekening itu tersebar di 127 bank.

              Kemudian,  dari  13,8  juta  rekening  itu,  BP  Jamsostek  kembali  melakukan  penyisiran  untuk
              memastikan jika satu karyawan hanya memiliki satu rekening. Selain itu, rekening tersebut harus
              sama dengan nama pekerja yang terdaftar di BP Jamsostek. Dari validasi tahap akhir itu, BP
              Jamsostek baru menemukan 10,8 juta rekening yang sesuai dengan persyaratan.

              Untuk diketahui, subsidi upah tersebut akan diberikan sebesar Rp600 ribu selama 4 bulan atau
              total senilai Rp2,4 juta. Subsidi ini akan diberikan setiap 2 bulan atau setiap pembayaran sebesar
              Rp1,2 juta.

              "Jadi untuk subsidi bulan September-Oktober akan kami berikan pada akhir Agustus ini. Dan 2
              bulan berikutnya akan diberikan. Jadi diberikan dalam bentuk transfer langsung ke rekening
              penerima 2 bulan sekali, Rp1,2 juta," jelas Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah belum lama ini.

              (ulf/agt).



























                                                           331
   327   328   329   330   331   332   333   334   335   336   337