Page 76 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 AGUSTUS 2020
P. 76

"Untuk saat ini, cabang DIY sudah terkumpul kurang lebih 243.000 nomor rekening atau 93
              persen.  Sisanya  adalah  peserta  yang  gajinya  di  atas  Rp  5  juta,"  ucap  Kepala  Badan
              Penyelenggara (BP) Jamsostek DIY, Asri Basir, Rabu (26/8/2020).



              PEKERJA DI YOGYAKARTA DAPAT SUBSIDI UPAH

              Hingga  kini,  sebanyak  243.000  nomor  rekening  dari  pekerja  di  wilayah  Daerah  Istimewa
              Yogyakarta  (DIY)  yang  memenuhi  syarat  untuk  mendapatkan  bantuan  subsidi  upah  sudah
              terkumpul dan siap disalurkan.

              "Untuk saat ini, cabang DIY sudah terkumpul kurang lebih 243.000 nomor rekening atau  93
              persen.  Sisanya  adalah  peserta  yang  gajinya  di  atas  Rp  5  juta,"  ucap  Kepala  Badan
              Penyelenggara (BP) Jamsostek DIY, Asri Basir, Rabu (26/8/2020).
              Menurut dia, nomor rekening diambil dari data BP Jamsostek. Pemerintah mempertimbangkan
              bahwa data yang valid untuk program ini ada di BP Jamsostek. "Kami pastikan bantuan tersebut
              akan langsung masuk ke rekening karyawan peserta BP Jamsostek, tidak mampir ke rekening
              perusahaan," tuturnya.

              Terkait tumpang tindih data, kata Asri, pemberian subsidi ini mengacu pada nomor induk ke-
              pendudukan (NIK). Oleh karena itu, satu orang tak bisa mendapatkan lebih dari satu subsidi,
              meskipun orang itu bekerja di banyak perusahaan.
              "Di Jakarta nanti, ada 17 perbankan yang membantu melakukan verifikasi. Jangan sampai nanti
              ada pekerja yang berharap menerima dua bantuan. Tidak bisa karena ini mengacu pada NIK Dia
              akan tetap menerima satu kali meski dia bekerja di dua atau tiga perusahaan," katanya.

              Ketidakadilan

              Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menuturkan, subsidi upah untuk pekerja dilakukan untuk
              menjawab ketidakadilan bagi

              mereka  yang  berkurang  pendapatannya,  tapi  tiak  berhak  mendapatkan  bantuan  sosial  lain
              karena masih berstatus bekerja.

              "Apakah program ini ada mengusik rasa ketidakadilan? Bisa jadi iya. Tapi, ini program juga untuk
              menjawab ketidakadilan, mereka ini kan tidak berhak mendapatkan bantuan sosial karena tidak
              terdata di dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial)," ujar Ida dalam rapat kerja dengan
              Komisi IX DPR RI yang dilakukan di Se-nayan, Jakarta, seperti dilansir Kantor Berita Antara, Rabu
              (26/-8/2020).

              Ida mengatakan, 15,7 juta pekerja yang ditargetkan mendapatkan subsidi upah itu memang
              masih  berstatus  sebagai  karyawan,  tetapi  penghasilan  mereka  berkurang  atau  bahkan  tidak
              mendapatkan gaji sebagai dampak Covid-19.
              "Meskipun demikian, para pekerja ini tidak berhak mendapatkan bantuan dari program jaring


              pengaman  sosial  lain  yang  sudah  dijalankan pemerintah.  Seperti  Program  Keluarga  Harapan
              yang ditujukan untuk keluarga prase-jahtera atau Kartu Prakerja yang diprioritaskan bagi korban
              pemutusan hubungan kerja," katanya.

              Dikatakan Ida, masih ada bagian dari masyarakat yang belum terjamah oleh jaring pengaman
              sosial yang dilakukan pemerintah. Karena itu, saat ini yang harus dilakukan adalah meyakinkan
              bahwa  program-program  yang  sudah  berjalan  sekarang,  tidak  tumpang  tindih  satu  dengan
              lainnya.
                                                           75
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81