Page 224 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 APRIL 2021
P. 224
Ia menjelska, reformasi birokrasi dilakukan dengan restrukturisasi organisasi. Hal ini dilakukan
dengan merombak sejumlah jabatan struktural menjadi jabatan fungsional. Baik yang berada di
kantor pusat maupun UPTP di daerah.
Dengan adanya reformasi birokrasi ini, Kemnaker lebih fokus dalam mengelola dan membina
SDM ASN Ketenagakerjaan yang kompeten dan profesional, baik yang diperuntukan bagi
Kemnaker, kementerian/lembaga lain, maupun pemerintah daerah.
Adapun 4 jabatan fungsional yang pembinaannya ada di Kemnaker adalah instruktur, pengawas
ketenagakerjaan, mediator, dan pengantar kerja. Keempat jabatan fungsional tersebut adalah
jabatan SDM yang dibutuhkan oleh dunia ketenagakerjaan.
"Jabatan-jabatan ini adalah SDM yang dibutuhkan di dunia ketenagakerjaan. Mereka ini tidak
hanya bertempat di Kemnaker , namun juga di kementerian/lembaga lain, serta di Pemda,"
katanya.
Selain itu, Sekjen Anwar menambahkan, selain reformasi birokrasi, pihaknya juga telah
menerapkan reformasi BLK. Reformasi ini bertujuan untuk menjadikan pelatihan vokasi melalui
BLK sebagai icon Kemnaker.
Untuk reformasi BLK, Kemnaker sendiri trlah menerapkan 6R yaitu reformasi kelembagaan,
redesain substansi pelatihan, revolusi SDM, revitalisasi fasilitas dan sarana prasarana, rebranding
BLK, dan relationship.
Sekjen Anwar berharap, kedua reformasi ini meningkatkan kualitas SDM ketenagakerjaan untuk
mendukung menciptakan iklim ketenagakerjaan yang lebih baik.
"Saya ingin kita semakin bangga, semakin senang, untuk bekerja di tempat ini. Sehingga kita
semakin memberikan yang terbaik bagi BLK, utamanya Kemnaker," pungkasnya..
223