Page 25 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 APRIL 2021
P. 25

Ringkasan

              Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyatakan pihaknya meminta
              tunjangan hari raya (THR) tidak dibayai secara bertahap atau harus dibayai penuh. Jika terpaksa
              sebaliknya ia meminta perusahaan menyertakan laporan kerugian.



              KSPI MINTA THR DIBAYAR PENUH

              JAKARTA  -  Presiden  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  Said  Iqbal  menyatakan
              pihaknya meminta tunjangan hari raya (THR) tidak dibayai secara bertahap atau harus dibayai
              penuh. Jika terpaksa sebaliknya ia meminta perusahaan menyertakan laporan kerugian.

              "Kami  menolak  pembayaran  THR  dengan  dicicil,  walaupun  sudah  beredar  di  media  sosial
              kesepakatan Tripartit Nasional yang akan direkomendasikan kepada Menteri Tenaga Kerja. Salah
              satu isinya yang saya baca adalah menyerahkan pada bipartit bila perusahaan tidak mampu
              membayar THR," kata Said dalam konferensi pers secara virtual. Minggu (11/4).

              Dia merujuk pada rekomendasi hasil pembahasan tim Kerja Dewan Pengupahan Nasional dan
              badan  pekerja  Tripartit  Nasional  terkait  THR  2021  yang  akan  diserahkan  kepada  Menteri
              Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah.

              Terkait  isu  penyerahan  keputusan  THR  kepada  kesepakatan  pekerja  dan  perusahaan  atau
              bipartit itu, Said mendorong agar jika memang tidak dapat membayar, perusahaan harus secara
              transparan  menyertakan  laporan  keuangan  yang  menunjukkan  kerugian  selama  dua  tahun
              terakhir.

              "Yang  harus  ditegaskan  nanti  dalam  surat  edaran  Menaker  adalah  walaupun  itu  mekanisme
              bipartit. tapi tetap tidak boleh dicicil. Bila terpaksa diambil keputusan di tingkat bipartit harus
              didahului dengan membuka laporan keuangan perusahaan yang rugi dua tahun berturut-turut"
              tegasnya

              Untuk  menolak  kebijakan  THR dicicil  tersebut, bersama  isu  lain  seperti UU  Cipta  Kerja.  Said
              mengatakan  buruh  akan  melakukan  aksi  lapangan  dan  virtual  pada  Senin  (12/4),  yang
              melibatkan ribuan pekerja pabrik di 20 provinsi di seluruh Indonesia.

              Sebelumnya,  pada  Senin  (5/4),  Menaker  Ida  mengatakan  skema  THR  2021  masih  dalam
              pembahasan yang melibatkan Dewan Pengupahan Nasional dan Tripartit Nasional. "Kami akan
              mendengarkan laporan dari Tim Kerja Dewan Pengupahan Nasional dan Badan Pekerja Tripartit
              Nasional. Setelah itu baru akan dikeluarkan ketentuan melalui Surat Edaran THR," jelasnya.

              Ida  memastikan  bahwa  THR  adalah  kewajiban  yang  harus  dibayarkan  pengusaha  kepada
              pekerja. Adapun Direktur Pengupahan Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan
              Jaminan

              Sosial Tenaga Kerja Kemenaker Dinar Titus Jogaswitani memastikan bakal ada perbedaan aturan
              THR antara tahun ini dengan tahun lalu. Salah satunya hanya sektor usaha tertentu yang akan
              diperbolehkan mencicil pembayaran THR.

              "Insya Allah Senin (12/4) akan diumumkan oleh Bu Menteri," ucapnya
              Meski demikian, di luar beberapa sektor yang terdampak Covid-19. ia memastikan bahwa tahun
              ini THR wajib dibayarkan penuh dan tepat waktu.

              "Sedang disusun drafnya. Sepertinya berubah (dari tahun lalu) jelas Dinar.


                                                           24
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30