Page 295 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 APRIL 2021
P. 295
Ringkasan
Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSP SI) Solo menolak pembayaran Tunjangan
Hari Raya (THR) secara dicicil atau bertahap. Ketua KSPSI Solo, Wahyu Rahadi menyebut, THR
merupakan harapan bagi para pekerja, terutama yang bergaji sebatas Upah Minimum Regional
(UMR).
TOLAK THR DICICIL, KSPSI: YANG GAJINYA UMR, JADI HARAPAN SATU-SATUNYA
Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSP SI) Solo menolak pembayaran Tunjangan
Hari Raya (THR) secara dicicil atau bertahap.
Ketua KSPSI Solo, Wahyu Rahadi menyebut, THR merupakan harapan bagi para pekerja,
terutama yang bergaji sebatas Upah Minimum Regional (UMR).
"Iya pasti (menolak), bagi temen-temen yang gajinya UMR, THR itu harapan satu-satunya agar
bisa merayakan hari raya," ungkap Wahyu dalam program Overview Tribunnews.com , Kamis
(8/4/2021).
"Jangankan untuk nabung, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sudah cukup berat.
Tabungannya ya THR itu," sambungnya.
Selain itu, Wahyu menyebut pencicilan THR tak sesuai dengan sejumlah aturan yang ada.
Mulai dari UU Nomor 11 tahun 2020 tentang Omnibus Law maupun PP 35 tahun 2021 tentang
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), maupun Peraturan Menteri Tenaga Kerja.
Presiden Jokowi Minta Perusahaan Bayarkan THR pada Lebaran 2021 Soal THR 2021: Serikat
Pekerja, Pengusaha, dan Pemerintah Diharap Segera Duduk Bersama Wahyu menyebut THR
merupakan hak normatif yang semestinya diterima pekerja.
"Kalau negara mengaturnya menjadi bisa dicicil, itu menjadi masalah," ungkapnya.
Menurut Wahyu, THR bukan hanya persoalan berapa banyak uang yang diterima.
"Tetapi kalau kita melihat di sekitar kita, THR ini sesuatu yang sudah dijagakke (diharapkan)
sama orang-orang," ungkapnya.
Tak hanya untuk keperluan hari raya, Wahyu juga menyebut THR banyak dicadangkan untuk
memenuhi kebutuhan yang sudah direncanakan.
Seperti membayar utang maupun menutup sejumlah kekurangan.
"Persoalan THR bagi temen-temen pekerja itu adalah satu harapan besar, sehingga ketika ada
wacana dicicil, jelas menjadi masalah," ungkapnya.
Syarat Penerima Bantuan BLT UMKM Rp 1,2 Juta, Siapkan NIK, Berikut Cara Daftarnya Para
pekerja, lanjut Wahyu, dapat merasa ketakutan mengingat banyak kebutuhan menjelang hari
raya.
"Harapan kami betul-betul diberikan secara penuh, walau kami tahu posisi kondisi saat ini tidak
memungkinkan bagi sebagian usaha, namun tidak semua usaha (terdampak pandemi),"
ungkapnya.
Simak Selengkapnya Overview Tribunnews.com "Deg-deg Ser Nunggu THR" : Airlangga Minta
Pengusaha Bayar Penuh THR, Pengamat: Sudah Sesuai Ketentuan Imbauan Menko
294