Page 305 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 APRIL 2021
P. 305

Taiwan terus membahas terkait pelindungan dan penempatan bagi pekerja migran Indonesia.
              Salah satunya mengkaji biaya penempatan bagi PMI.
              "Pertemuan ini merupakan pertemuan yang sangat penting bagi kedua pihak baik Indonesia
              maupun Taiwan untuk melakukan evaluasi mengenai Perekrutan, Penempatan dan Pelindungan
              bagi PMI," ungkap Sekjen Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi, sekaligus ketua delegasi
              pada pertemuan Joint Task Force Indonesia - Taiwan, Jumat (9/4).

              Sekjen  Anwar  mengatakan,  sebagaimana  telah  diketahui  bahwa  Pemerintah  Indonesia  telah
              menerbitkan dan memberlakukan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan
              Pekerja Migran Indonesia. Sejak itu, terdapat perubahan yang sangat signifikan dalam tata kelola
              penempatan  dan  pelindungan  PMI  yang  telah  diatur  dalam  undang-undang  tersebut,  yang
              bertujuan  untuk  lebih  memastikan  terpenuhinya  hak  -  hak  pekerja  migran  sehingga  mereka
              dapat bekerja secara layak dan terlindungi dengan baik.

              Salah satu poin yang diatur dalam UU Nomor 18 Tahun 2017 yaitu ketentuan Pasal 30 yang
              mengamanatkan bahwa setiap PMI tidak boleh dibebankan biaya penempatan. Pengaturan biaya
              penempatan selanjutnya diatur dalam Peraturan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia
              Nomor  9  Tahun  2020  tentang  Pembebasan  Biaya  Penempatan  PMI.  Tujuan  utama  dari
              pengaturan  pembebasan  biaya  penempatan  ini  adalah  untuk  menghilangkan  adanya  praktik
              overcharge yang selama ini terjadi dan sangat merugikan PMI.

              "Pada pertemuan ini, kami bermaksud untuk memperoleh tanggapan dari pihak Taiwan atas
              penjelasan yang pernah kami sampaikan melalui BP2MI mengenai kebijakan pembebasan biaya
              penempatan,  serta  sekaligus  mendiskusikan  beberapa  isu  lain  yang  menjadi  concern  kedua
              pihak," ungkap Sekjen Anwar.

              Sementara  itu,  Kepala  BP2MI,  Benny  Rhamdani  dalam  kesempatan  ini  memaparkan  terkait
              beberapa komponen pembiayaan yang nantinya dapat dibebankan bagi CPMI, pihak pemberi
              kerja, maupun Pemerintah. Komponen pembiayaan yang dimaksud diantaranya yakni; pelatihan,
              Pemeriksaan kesehatan, tes psikologi, paspor dan Visa, SKCK, akomodasi tiket, legalisasi PK,
              Jasa P3MI dan jasa penempatan agency di Taiwan, serta jaminan sosial.

              "Dalam perkembangan skema pembiayaan ini, kami terus berkoordinasi dan menyosialisasikan
              baik  kepada  Kementerian/Lembaga,  para  CPMI,  Pemerintah  Daerah,  serta  asosiasi  jasa
              perusahaan penyalur CPMI," tuturnya.
              Lebih  lanjut  ketua  delegasi  Taiwan,  sekaligus  Deputy  Minister,  Ministry  of  Labour  Taiwan,
              Mr.Wang An-Pan, menuturkan bahwa pihaknya mengerti sekali terkait biaya penempatan tentu
              akan ada perubahan mekanisme yang akan berlanjut baik bagi para pengguna jasa PMI, ataupun
              bagi CPMI itu sendiri.

              "Dengan itu kami bersedia untuk melakukan negosiasi maupun musyawarah lebih lanjut untuk
              membicarakan perubahan mekanisme ini. Kedua belah pihak perlu menyepakati terlebih dahulu
              atas kebijakan pembebasan biaya ini, sebelum diberlakukan", lanjutnya.
              Sebagai penutup, Sekjen Anwar mengutarakan terkait ketetapan teknis biaya penempatan yang
              dibahas  saat  ini,  masih  membutuhkan  waktu  dan  perlu  pendalaman  yang  detail.  Hal  ini
              diperlukan juga koordinasi lintas Kementerian/Lembaga dan juga asosiasi jasa P3MI, untuk dapat
              menyepakati  ini  ke  depan,  guna  tetap  melindungi  hak-hak  dan  juga  keberlangsungan  bagi
              Pekerja Migran Indonesia.

              [azz].




                                                           304
   300   301   302   303   304   305   306   307   308   309   310