Page 47 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 APRIL 2021
P. 47

Menurut Benny, Taiwan secara tegas menyatakan bahwa penundaan sementara penempatan
              PMI ke Taiwan karena alasan Covid-19 di Indonesia, bukan karena alasan yang lain. Ada sekitar
              6.000 CPMI yang saat ini tertunda keberangkatannya.

              "Sudah saya sampaikan pula dalam pertemuan tadi bahwa Pemerintah Indonesia sangat serius
              dalam hal penanganan Covid-19 di Indonesia, salah satunya dengan menjadi salah satu negara
              terdepan dalam pemberian vaksin Covid-19 bagi penduduknya," jelas Benny dalam Konferensi
              Pers yang berlangsung di Media Center BP2MI, Jakarta.

              Poin penting yang lain adalah terkait adanya salah satu penerbitan visa yaitu Surat Pernyataan
              Biaya  Penempatan  Calon  PMI  ke  Taiwan  untuk  Pekerja  Perawat  Bayi/Perawat  Jompo/Penata
              Laksana Rumah Tangga, pihak Taiwan menyatakan bahwa dokumen tersebut bukan merupakan
              dokumen  resmi  atau  telah  terjadi  penyalahgunaan  oleh  pihak-pihak  yang  tidak  bertanggung
              jawab.

              "Inilah  yang  menyebabkan  adanya  praktik  overcharging  sekitar  Rp  33  juta  yang  sangat
              memberatkan PMI. Surat ini sudah berlaku lama dan digunakan di lapangan.

              Tertulis  di  sini  ada  agency  fee  senilai  Rp  24-30  juta  yang  dibebankan  kepada  PMI  dengan
              pemotongan gaji selama 3 tahun. Surat ini ditandatangani oleh 6 pihak, yakni perusahaan (PT),
              CPMI bersangkutan, pihak perbankan (BNI), UPT BP2MI, agency dari Taiwan, dan user atau
              pengguna.

              "Saya tidak akan segan-segan menyeret pelaku yang terlibat dalam penyalahgunaan dokumen
              ini, saya akan secara resmi meminta Bareskrim untuk melakukan investigasi, siapa saja yang
              terlibat dalam hal ini," tegas Benny.

              Pihak Taiwan menyatakan tidak ada agency fee, namun itu merupakan jasa perusahaan untuk
              memberikan pelayanan kepada PMI yang sifatnya fleksibel. Mengenai ini, BP2MI akan serius dan
              membahas lebih lanjut dengan pihak Taiwan.
              Mengenai  pembebasan  biaya  penempatan,  Benny  menyampaikan  bahwa  peraturan  tersebut
              merupakan bentuk tanggung jawab BP2MI terhadap UU 18/2017 tentang Perlindungan Pekerja
              Migran Indonesia, khususnya pada Pasal 30 terkait pembebasan biaya penempatan bagi Calon
              Pekerja Migran Indonesia.
              Menurut  Benny,  peraturan  tentang  pembebasan  biaya  penempatan  ini  bertujuan  untuk
              meringankan beban yang selama ini ditanggung oleh para calon PMI.

              "Saya juga ingin meluruskan bahwa biaya-biaya yang dibebaskan itu tidak dibebankan kepada
              user atau pengguna, namun kepada pemerintah daerah (pemda) di Indonesia, yang mencakup
              biaya pelatihan dan uji kompetensi," tambah Benny.

              Benny  menjelaskan  BP2MI  telah  melahirkan  memiliki  2  skema  antisipasi  hal  tersebut,  yaitu
              dengan ditanggung seluruhnya oleh Pemda atau bisa juga menyiapkan pinjaman lunak langsung
              dari  perbankan  kepada  Calon  PMI  dengan  memastikan  bahwa  yang  bersangkutanlah  yang
              langsung melakukan peminjaman.

              "Saya sudah menyampaikan hal ini kepada Pemda melalui sosialisasi ke berbagai daerah. Kami
              sudah mulai dari Provinsi Jawa Timur, Lampung, NTB, Jawa Barat, dan besok akan ada di Jawa
              Tengah. Semuanya adalah daerah kantong PMI," tutur Benny.

              Ke depannya akan diadakan lagi pertemuan dengan pihak Taiwan yang diharapkan mendapatkan
              kepastian tentang waktu dibukanya kembali penempatan PMI ke Taiwan.



                                                           46
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52