Page 180 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 MEI 2021
P. 180

Kegiatan  itu  bertujuan  untuk  melakukan  evaluasi  tindak  lanjut  penanganan  pengaduan  oleh
              daerah, merumuskan rencana tindak lanjut dan rekomendasi sanksi.
              Menurut  Sekjen  Kemnaker  Anwar  Sanusi,  langkahnya  mengumpulkan  seluruh  Kadisnaker
              merupakan wujud keseriusan pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan pembayaran THR
              yang diterima Posko THR Kemnaker 2021 maupun daerah.

              Pertemuan  itu  juga  bentuk  fasilitasi  pemerintah  setelah  para  pekerja/buruh  menyampaikan
              pengaduan, konsultasi maupun informasi tentang THR ke Posko THR 2021 yang ditutup mulai
              hari ini Kamis, 20 Mei 2021.

              "Kita  harus  dapat  memberikan  informasi  kepada  masyarakat  secara  baik  dan  benar  tentang
              tindak lanjut pengaduan yang kita terima," ujar Sekjen Anwar Sanusi saat membuka rakor itu
              secara  virtual  dengan  para  Kadisnaker,  Kabid  Pengawasan,  dan  Pengawas  Ketenagakerjaan
              seluruh Indonesia di Jakarta, Kamis (20/5).

              Rakor pengawasan secara virtual dibagi dalam dua tahap. Rakor pada Kamis (20/5) pagi diikuti
              oleh  Kadisnaker  dari  16  provinsi  di  wilayah  Indonesia  Timur  dan  Tengah.  Berikutnya  pada
              siangnya dihadiri oleh 18 Kadisnaker dari kawasan Indonesia Barat.

              Anwar  menjelaskan  dalam  rakor  itu  para  Kadisnaker  menyampaikan  informasi  terkait
              permasalahan pelaksanaan THR, upaya penanganan, dan hambatan yang dihadapi. Dia juga
              meminta agar penyelesaian masalah THR harus dilakukan dengan kolaborasi dan sinergi antara
              pemerintah pusat dengan daerah.

              "Penting  juga  kita  informasikan  langkah-langkah  yang  sudah  kita  ambil  dan  sejauh  mana
              perkembangan penanganannya," kata Anwar.

              Dia  mengatakan  fase  sekarang  ini  telah  memasuki  tahap  penegakan  hukum  terhadap
              perusahaan yang tidak mematuhi ketentuan THR.

              "Langkah-langkah penegakan hukum oleh pengawas ketenagakerjaan harus dapat dilaksanakan
              dengan  baik  sesuai  tahapannya  pemberian  nota  pemeriksaan  dan  rekomendasi  pengenaan
              sanksi administrasi sebagai langkah terakhir," tegasnya.

              Menurut  Anwar,  lima  permasalahan  pelaksanaan  THR  yang  menonjol  tahun  2021,  yakni
              pembayaran dicicil oleh perusahaan, dibayarkan 50 persen (20- 50 persen), dibayar tidak penuh
              karena ada pemotongan gaji, tidak dibayarkan 1 bulan gaji, dan THR tidak dibayar karena masih
              terdampak Covid-19.

              Berdasarkan  dari  data  yang  dihimpun  Posko  THR  Keagamaan  Kemnaker  hingga  Selasa
              (18/5/2021), terdapat 1.860 laporan yang masuk ke Posko THR Kemnaker dengan rincian 710
              konsultasi dan 1.150 pengaduan.
              Sebanyak 1.150 pengaduan itu merupakan hasil verifikasi dan validasi dengan melihat aspek
              kelengkapan data, duplikasi aduan, dan repetisi yang melakukan pengaduan.

              Dari jumlah 1.150 aduan yang diterima Posko THR, sebanyak 444 sudah dikirim ke daerah untuk
              ditindaklanjuti penanganannya oleh dinas tenaga kerja di 21 provinsi. Sisanya masih terus kami
              periksa kelengkapan datanya.

              "Kami juga memberikan apresiasi kepada daerah yang telah memiliki Posko THR dan melakukan
              penanganan ketidakpatuhan THR secara cepat sehingga hak pekerja dapat terpenuhi," pungkas
              Anwar.





                                                           179
   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185