Page 75 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 MEI 2021
P. 75
negative - Haryanto (Manager HRD PT Intracawood Manufacturing) Ada situasi dan kondisi
Covid-19 yang ada saat ini. Perusahaan kita skala ekspor. Yang mana pangsa pasarnya
ditentukan adalah pangsa pasar dari luar negeri
negative - Haryanto (Manager HRD PT Intracawood Manufacturing) Dalam situasi dan kondisi
Covid sekarang ini, permintaan barang atau produk sangat minim sekali. Bahkan dulunya sekitar
100 persen, sekarang hanya 25-30 persen saja. Ini kan pengaruh terhadap cash flow perusahaan
Ringkasan
Puluhan buruh dan mahasiswa tergabung dalam Aliansi Gebrak berunjuk rasa menuntut
kejelasan nasib pembayaran hak karyawan PT. Intracawood Manufacturing, Kamis (20/5/2021).
Dalam tuntutan massa aksi ini meminta perusahaan untuk melunasi tunggakan pembayaran
iuran BPJS Ketenagakerjaan semenjak September 2020 sampai Mei 2021.
ALIANSI GEBRAK TUNTUT PT INTRACAWOOD BAYARKAN HAK KARYAWANNYA
TRIBUN-COM, TARAKAN - Puluhan buruh dan mahasiswa tergabung dalam Aliansi Gebrak
berunjuk rasa menuntut kejelasan nasib pembayaran hak karyawan PT. Intracawood
Manufacturing, Kamis (20/5/2021).
Dalam tuntutan massa aksi ini meminta perusahaan untuk melunasi tunggakan pembayaran
iuran BPJS Ketenagakerjaan semenjak September 2020 sampai Mei 2021.
Dikatakan Mesran, Penanggung Jawab Aksi Gebrak, perusahaan tidak menyetorkan iuran BPJS
Ketenagakerjaan sementara potongan iuran karyawan terus dilakukan pihak PT. Intracawood
Manufacturing.
Tuntutan kedua, bahwa upah Bulan Mei 2020 yang belum dilunasi oleh manajemen PT. Intraca
Manufacturing padahal karyawan sudah melakukan tugas dan kewajibannya.
Kemudian persoalan pesangon karyawan yang meninggal dunia akibat bencana alam belum
dibayarkan kepada ahli warisnya dikarenakan tunggakan perusahaan dan karyawan yang sudah
resign belum diberikan hak normatifnya (pesangonnya).
Aliansi Gebrak Menggugat mengenai persoalan hubungan industrial yang terjadi di PT
Intracawood Manufacturing.
"Tuntutan kami jelas dituangkan dalam surat pemberitahuan aksi. Pertama mengaktifkan BPJS
almarhum karena ada ahli waris yang sangat lama menanti. Besarannya tidak besar satu bulan
pembayaran jumlah tunggakannya hanya Rp 420 ribu," sebut Mesran.
Mesran melanjutkan, jika itu tidak disetorkan ke BPJS Ketenagakerjaan, maka ahli waris tak bisa
mengklaim kepada BPJS Ketenagakerjaan.
"Harusnya disetorkan dan itu bisa dicairkan kalau sudah disetor. Masalahnya manajemen tidak
mau melakukan. Alasan tidak ada duitnya maka kita bawakan duit. Toh dia tidak mau juga,"
ungkapnya.
Selanjutnya kata Mesran, menyoal iuran BPJS Ketenagakerjaan yang menunggak 9 bulan.
Tercatat ada 1.700 karyawan yang belum dibayarkan iuran BPJS Ketenagakerjaannya. Jika
dinominalkan sekitar Rp774 ribu per orang.
74