Page 230 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 JULI 2021
P. 230

"Kondisi keuangan pusat perbelanjaan sudah dapat dipastikan akan mengalami defisit selama
              pemberlakuan PPKM Darurat. Hal itu disebabkan dari sisi penerimaan akan berkurang lantaran
              harus banyak memberikan bantuan kepada para penyewa (tenant) di dalam mal,” ujar Ketua
              Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja kepada MNC Portal
              Indonesia.

              Sementara  itu,  dari  sisi  pengeluaran  relatif  tidak  berkurang  sebab  tetap  harus  membayar
              berbagai biaya kewajiban meskipun Pusat Perbelanjaan tidak beroperasi.

              Berikut fakta ancaman PHK pekerja Mal akibat PPKM Darurat yang telah dirangkum Okezone,
              Sabtu (10/7/2021):

              1. Pajak Retribusi Tidak Berkurang

              Dia menyebutkan, biaya wajib tersebut antara lain seperti gaji atau upah pegawai, listrik, gas,
              Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak Reklame dan sebagainya.

              “Berbagai biaya dan retribusi/pajak jumlahnya tidak berkurang meski pusat perbelanjaan tidak
              beroperasional (tutup),” jelas dia.

              2. Pengeluaran Perusahaan Membengkak

              Alphonzus  menyampaikan  apabila  penerapan  PPKM  darurat  nantinya  diperpanjang,  maka
              pengeluaran perusahaan akan membengkak karena tidak diimbangi dengan pendapatan.

              Sehingga jika hal itu terjadi, maka mengharuskan pengelola Pusat Perbelanjaan mengambil jalan
              alternatif guna menyelamatkan kondisi perusahaan.

              3. Potensi PHK Karyawan

              Dia menyebut mau tidak mau salah satu cara supaya efisiensi pengeluaran tetap terjaga harus
              merumahkan para pekerja yang mana berpotensi untuk dilakukan Pemutusan Hubungan Kerja
              (PHK).

              “Ada sebanyak 84 ribu pekerja mal akan berpotensi kena PHK, apabila PPKM darurat Jawa-Bali
              diperpanjang oleh pemerintah,” kata Alphonzus.
              4. Potensi Terkena PHK Karyawan 30%

              Dia  menambahkan  jumlah  karyawan  Pusat  Perbelanjaan  di  seluruh  Indonesia  ada  sekitar
              280.000 orang (tidak termasuk karyawan penyewa/tenant).

              Dari jumah karyawan tersebut memiliki potensi yang dirumahkan atau terkena PHK sekitar 30%.





















                                                           229
   225   226   227   228   229   230   231   232   233   234   235