Page 252 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 JULI 2021
P. 252

MENAKER MINTA PEKERJA KOMORBID, BUMIL DAN BUSUI WFH SELAMA PPKM
              DARURAT
              Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah meminta perusahaan mengizinkan pekerja
              yang memiliki penyakit bawaan atau kormobid, ibu hamil (bumil), dan ibu menyusui (busui)
              untuk dapat bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH), terutama selama PPKM Darurat.

              "Saya  kira  ini  demi  dan  atas  nama  kemanusiaan  agar  mereka  diberi  kesempatan  kerja  dari
              rumah,"  kata  Ida  saat  memimpin  Rapat  Koordinasi  PPKM  Darurat  dengan  Kepala  Dinas
              Ketenagakerjaan Provinsi dan Kabupaten/Kota seluruh Wilayah Jawa-Bali, Kadin, dan Apindo
              secara virtual, Jumat (8/7/2021).

              Dalam  arahannya,  Ida  juga  meminta  pekerja  yang  menggunakan  fasilitas  kendaraan  umum
              supaya  menggunakan  masker  rangkap  atau  double  masking  agar  bisa  lebih  terlindungi  dari
              Covid-19 varian baru seperti Delta.

              Selanjutnya, dia meminta para pengusaha agar segera memastikan kejelasan terkait kategori
              jenis  usahanya  dengan  cara  mengonsultasikan  kepada  Dinas  Perindustrian  atau  Satgas
              Penanganan  Covid-19  setempat.  Dengan  demikian,  dapat  dipastikan  usahanya  masuk  pada
              sektor esensial, non-esensial, atau kritikal.

              "Ini  dimaksudkan  agar  pencegahan  dan  penanganan  Covid-19  di  perusahaan  sesuai  dengan
              peraturan yang ada, khususnya selama masa PPKM Darurat," jelasnya.

              Tak hanya itu, Ida juga meminta perusahaan yang berada di Jawa dan Bali agar melakukan tes
              Covid-19 secara berkala untuk para pekerjanya dengan metode sampling. Hal tersebut guna
              memutus mata rantai penyebaran Covid-19 pada masa PPKM Darurat.

              Misalnya  bila  positivity  rate-nya  (rasio  positif  Covid-19)  mencapai  10%,  maka  proses  kerja
              seharusnya dihentikan. Sementara jika positive rate di atas 5%, maka yang harus dilakukan
              pihak perusahaan adalah dengan memperketat protokol kesehatan.

              "Dan selanjutnya bila positive rate di bawah 5%, meskipun masih normal tetap harus waspada
              dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat," tandasnya.

              Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya
              Jati menyatakan bahwa hingga saat ini pihaknya melihat sebagaian besar institusi masih kurang
              dalam menaati penggunaan masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan pelaksanaan
              Worf From Office (WFO), serta Work From Home (WFH).

              "Jadi  kami  memerlukan  dukungan  dari  sektor  ketenagakerjaan  untuk  selalu  mengingatkan
              semua pelaku usaha, Disnaker untuk tetap mematuhi protokol kesehatan," tegasnya.

              Dalam  upaya  pelaksanaan  Posko  di  daerah  berjalan  baik  dan  terkendali,  BNPB  meminta
              dukungan  Disnaker  yang  memiliki  kewenangan  pengaturan  ketenagakerjaan  agar  mampu
              mendorong seluruh masyarakat, khususnya yang tergabung dalam kegiatan ketenagakerjaan
              bisa melaksanaan prokes sebaik-baiknya.













                                                           251
   247   248   249   250   251   252   253   254   255   256   257