Page 249 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 JULI 2021
P. 249

PPKM darurat, dikhawatirkan akan menimbulkan iklim kurang kondusif bagi keberlangsungan
              usaha.


              JURUS KEMNAKER AGAR PERUSAHAAN TIDAK TERTEKAN SELAMA PPKM DARURAT

              Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  mendorong  tenaga  pengawas  dan  mediator
              ketenagakerjaan  untuk  berkoordinasi  bersama  tim  Satgas  pencegahan  COVID-19  dalam
              mengawal  pelaksanaan  Pemberlakuan  Pembatasan  Kegiatan  Masyarakat  (PPKM)  darurat
              khususnya untuk perlindungan hak pekerja.

              Menurutnya,  koordinasi  kadisnaker  provinsi,  kabupaten/kota  yang  intensif  dengan  aparat
              penegak hukum lain di masa PPKM darurat ini diyakini akan menciptakan suasana kondusif bagi
              keberlangsungan  usaha.  Sebab  kehadiran  pengawas  ketenagakerjaan,  polisi,  TNI,  Satpol  PP
              dalam waktu bersamaan saat pelaksanaan PPKM darurat, dikhawatirkan akan menimbulkan iklim
              kurang kondusif bagi keberlangsungan usaha.

              "Kita tak ingin PPKM darurat ini menciptakan suasana yang tidak kondusif bagi keberlangsungan
              usaha, karenanya diperlukan koordinasi yang intensif dengan aparat penegak hukum yang lain,"
              ujar Ida dalam keterangan tertulis, Jumat (9/7/2021).

              Hal  ini  dia  ungkapkan  saat  memberikan  arahan  dalam  Rapat  Koordinasi  Teknis  (Rakornis)
              Pemberlakuan Pembatasan (PPKM) darurat dan Antisipasi dampaknya di bidang Ketenagakerjaan
              dengan Kadisnaker se-Jawa dan Bali secara virtual di Jakarta, Jum'at (9/7).

              Ida  menjelaskan  meskipun  Kemnaker  memiliki  dasar  hukum  untuk  melakukan  penegakan
              pelaksanaan K3 di perusahaan, namun dalam suasana saat PPKM saat ini, dibutuhkan koordinasi
              dengan aparat hukum lain, yang juga melaksanakan penegakkan pelaksanaan PPKM darurat.
              "Koordinasi ini penting, agar fungsi masing-masing aparat penegak hukum dapat dilaksanakan
              secara efektif dan di sisi lain juga tidak membuat perusahaan semakin tertekan dengan adanya
              kunjungan-kunjungan pemeriksaan yang tak teroganisir dengan baik," ujar Ida.

              Dia  menambahkan  langkah  lain  yang  perlu  dilakukan  Pengawas  Ketenagakerjaan  dalam
              melakukan pengawasan, yakni pertama tindakan preventif-edukatif, sebagai upaya pembinaan
              atau sosialisasi pencegahan dan penanggulangan penyebaran COVID-19 di tempat kerja.

              "Saya Ingin sampaikan juga ke Kadin, Apindo, kita sepakat penting mendahulukan preventif-
              edukatif, " katanya.

              Langkah berikutnya bagi Pengawas Ketenagakerjaan yakni tindakan represif non justicial. Hal ini
              merupakan  upaya  pemenuhan  peraturan  UU  Ketenagakerjaan  termasuk  kepatuhan  PPKM
              darurat  dengan  cara  memberikan  peringatan  berupa  nota  pemeriksaan  agar  perusahaan
              memenuhi  ketentuan  peraturan  perundang-undangan  termasuk  PPKM  dengan  batas  waktu
              tertentu.

              "Setelah  itu  baru  mengambil  langkah  represif  justicial  yakni  upaya  paksa  melalui  lembaga
              pengadilan  untuk  mematuhi  ketentuan  peraturan  UU  Ketenagakerjaan  termasuk  ketentuan
              PPKM  darurat  dengan  melakukan  proses  penyidikan  oleh  pengawas  ketenagakerjaan  selaku
              penyidik pegawai negeri sipil (PPNS)," katanya.

              Dengan  tahapan-tahapan  tersebut,  Ida  masih  berharap  dengan  menciptakan  iklim
              ketenagakerjaan yang kondusif, preventif-edukatif dan seterusnya, suasana kondusif di tengah
              PPKM darurat itu bisa tercipta.



                                                           248
   244   245   246   247   248   249   250   251   252   253   254