Page 157 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 OKTOBER 2020
P. 157

"Bahkan,  UU  Cipta  Kerja  diatur  perlindungan  kepada  pekerja  kontrak  harus  sama  dengan
              ketentuan pekerja tetap, yakni berhak mendapatkan kompensasi bila selesai kontraknya," kata
              Ida lagi.

              Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengakui, banyak buruh yang menemuinya dan
              memprotes pengesahan UU Cipta Kerja.

              Hal ini, disadari karena banyak pekerja yang belum memahami UU Cipta Kerja secara utuh,
              sehingga banyak ditemukan kesalahpahaman terhadap substansi undang-undang tersebut.

              Ida mencontohkan terkait pekerja dikontrak seumur hidup. Padahal, dalam UU Cipta Kerja tidak
              ada ketentuan yang mengatur hal itu, karena batas maksimal masa kontrak akan diatur dalam
              peraturan pemerintah, bisa lebih cepat menjadi pekerja tetap, atau bisa juga lebih lambat.

              Oleh karena itu, Ida mengajak semua pihak untuk tetap menjaga kondusifitas, walaupun tidak
              puas dengan UU Cipta Kerja yang telah disahkan oleh DPR RI.

              Dalam kesempatan terpisah, Ida menyebut kalau Presiden Joko Widodo telah mengambil risiko
              dengan menggagas Omnibus Law Cipta Kerja.

              "Undang-Undang Cipta Kerja merupakan terobosan untuk mentransformasi situasi, yang digagas
              Pak Joko Widodo saat baru dilantik. Karena targetnya untuk mengubah, maka pasti ada risiko
              penolakan. Tapi Pak Jokowi memilih menjalani risiko itu," kata Ida beberapa waktu lalu.

              Lebih lanjut Ida mengungkapkan, Presiden Jokowi sebetulnya bisa saja memilih untuk bermain
              aman, tanpa membuat terobosan yang mengubah banyak hal.

              "Tapi beliau memilih meninggalkan legacy untuk kita semua. Bukannya cari aman," ujar Ida.

              Ida  Fauziyah  mengakui  tidak  semua  aspirasi  pekerja  dan  pengusaha  bisa  terakomodasi  di
              Omnibus Law UU Cipta Kerja. Menurut Ida, hal terpenting adalah kepentingan para pencari kerja
              yang harus segera dicarikan solusinya.
              Meski ada penolakan terkait UU Cipta Kerja, Menaker mengajak semua pihak untuk berdialog.


              Pada 5 Oktober 2020, RUU Cipta Kerja disahkan oleh DPR RI menjadi undang-undang dalam
              Rapat Paripurna. Hal tersebut disambut demo besar buruh dan mahasiswa.

              Sementara  itu  pemerintah  mulai  bergerak  merancang  peraturan  pemerintah  sebagai  aturan
              turunan UU Cipta Kerja.

              (Sumber: /Ade Miranti | Editor: Yoga Sukmana).






















                                                           156
   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162