Page 19 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 AGUSTUS 2021
P. 19

19," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK)
              Muhadjir Effendy.
              "Pemerintah memutuskan untuk mengubah dua hari libur nasional dan menghapus satu hari
              libur cuti bersama. Pengubahan hari libur diterapkan pada hari raya keagamaan yang tidak ada
              ritual ibadahnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya long weekend," imbuh Muhadjir.

              Untuk 2021, libur Tahun Baru Islam 1443 Hijriah yang jatuh pada Selasa, 10 Agustus diubah
              menjadi Rabu, 11 Agustus. Dan, libur Maulid Nabi Muhammad SAW pada 19 Oktober diubah
              menjadi  Rabu,  20  Oktober  2021.  Sementara  libur  cuti  bersama  Hari  Natal  2021  pada  24
              Desember 2021 dihapuskan, dengan pertimbangan yang sama, yakni untuk menghindarkan ada
              long weekend.

              Muhadjir  menegaskan,  keputusan  pemerintah  untuk  mengubah  hari  libur  nasional  dan
              menghapus cuti bersama Hari Natal 2021 didasarkan pada pertimbangan untuk menghindarkan
              kemungkinan berkumpulnya masyarakat pada waktu tertentu. "Yang perlu diperhatikan adalah
              bahwa penetapan hari libur keagamaan yang diubah adalah yang tidak ada ritual ibadahnya,"
              ucap Muhadjir.

              Lebih lanjut Muhadjir mengingatkan agar masyarakat terus menjalankan 5M protokol kesehatan
              dan  berusa-ha  bersama-sama  memutus  rantai  penularan  Covid-19.  "Kita  perlu  mewaspadai
              munculnya kluster hajatan dan kluster lainnya serta meningkatnya penyebaran varian Delta yang
              telah ditemukan di beberapa kota di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah perlu mengubah
              hari  libur  nasional  dan  menghapus  cuti  bersama  Hari  Natal  2021  untuk  menghindari  long
              weekend yang berpotensi mendorong penumpukan masyarakat, pada waktu tertentu sehingga
              meningkatkan penyebaran Covid-19," tutupnya.

              Sesuai Syariah

              Keputusan  pemerintah mengubah  hari  libur Tahun  Baru  Islam  1443  Hijriah  dan  Maulid  Nabi
              Muhammad SAW dinilai memiliki dasar pijakan ilmiah serta sesuai dan sejalan dengan ketentuan
              dan prinsip yang ada dalam syariah.

              "Di  dalam  Islam  itu  ada  sebuah  kaidah  atau  prinsip  yaitu  aldha-raruyuzalu,  di  mana  yang
              namanya  kemudaratan  itu  harus  dihindari  dan  dijauhkan.  Jadi,  kebijakan  pemerintah
              memindahkan hari libur tersebut selain memiliki dasar pijakan ilmiah, juga sesuai dan sejalan
              dengan ketentuan dan prinsip yang ada dalam syariah," kata Wakil Ketua Umum Majelis Ulama
              Indonesia (MUI) Anwar Abbas kepada SINDOnews kemarin.

              Menurut  Anwar,  sebenarnya  agama  tidak  mengatur  masalah  libur.  "Cuma  di  dalam  Islam
              kewajiban-kewajiban yang dibebankan kepada umat Islam yang wajib itu terkait dengan tanggal
              dan bulan yang terdapat  dalam sistem penanggalan Qomariyah atau sekarang lebih populer
              dengan  sebutan  penanggalan  Hijriah,  bukan  Syamsiyah  atau  sekarang  lebih  dikenal  dengan
              sistem  penanggalan  Masehi  Seperti  puasa  yarg  wajib  dilaksanakan  oleh  semua  umat  Islam
              adalah di bulan Ramaflan. Idulfitri pada 1 Syawal," tuturnya.
              Ia menambahkan, ibadah haji di bulan Zulhijah dan Iduladha adalah di tanggal 10 Zulhijah.
              Sementara sistem penanggalan dalam Hijriah yang terdiri atas 12 bulan itu bulan pertamanya
              adalah bulan Muharam sehingga tanggal 1 Muharam adalah hari pertama dari tahun baru Hijriah.
              "Apakah pegawai negeri akan libur di hari dan tanggal tersebut? Agama tidak mengaturnya, hal
              itu diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah akan meliburkannya atau tidak. Atau, pemerintah
              akan menggeser liburnya ke hari dan tanggal lain itu adalah hak dan wewenang pemerintah,"
              ucapnya.

              Apalagi, lanjut Anwar, ia melihat dasar pemerintah memindahkan hari libur tahun baru Hijriah
              itu untuk kebaikan dan kemaslahatan umat bangsa dan negara; "Karena kalau liburnya di tanggal
                                                           18
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24