Page 20 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 AGUSTUS 2021
P. 20
1 Muharam tersebut, maka akan terjadi libur panjang sehingga individu dan keluarga serta
elemen masyarakat terdorong untuk melakukan kegiatan berkumpul-kumpul dan menghadiri
keramaian. Berkumpul dan menghadiri keramaian di masa pandemi Covid-1-9 sekarang yang
angka penularannya sedang meningkat, sangat berbahaya," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua MUI bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis mengaku tidak
mempermasalahkan perubahan hari libur 1 Muharam dan Maulid Nabi.
"Ya mengubah tanggal Tahun Baru Islam, mengubah tanggalnya Maulid siapa pun enggak
bakalan bisa.
Yang bisa mengubah itu Allah. Tapi, mengubah hari libur yang baik seperti apa, yang bagaimana
kemaslahatan masyarakat Indonesia, biar tidak terjadi mobilitas dan pergerakan dan
berkerumun, tentu kita kembali kepada kemaslahatan yang dihitung oleh pemerintah," kata
Cholil Nafis kepada SINDOnews kemarin.
Menurut dia, sebenarnya pada saat pandemi Covid-19 sekarang, perubahan hari libur tidak
begitu berpengaruh bagi sebagian besar masyarakat yang bekerja dari rumah atau work from
home (WFH) atau orang kantoran. "Karena kita memang banyak yang sambil jalan mobilitas itu
sambil juga bekerja, itu sekarang sudah biasa," ujarnya.
Ia menilai, perubahan hari libur hanya berpengaruh padi masyarakat yang harus bekerja di
lapangan atau di luar rumah. "Kalau enggak libur, dia masuk kerja. Tapi, kalau libur, tidak masuk
kerja. Tapi, di tengah pada WFH semua, libur enggak liburkan mereka juga memang enggak ada
mobilitasnya," katanya.
"Yang saya tangkap, enggak bakalan bisa menggeser tahun baru atau Maulid Nabi. Yang bisa
digeser itu liburnya. Liburnya terserahlah pada pemerintah yang ngurusi masalah itu. Toh kita
juga kayak libur terus nih, kerja di rumah kan kayak libur terus, sudah enggak ada yang ngantor
kok. Mudah-mudahan kita segera selesai dari pandemi ya," tandasnya.
O mohammad atikfajardin/ rico afrido simanjuntak
19