Page 123 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 OKTOBER 2020
P. 123

Namun dengan dihapusnya Pasal 162 UU 13/2003, artinya ketentuan terkait hak pekerja ini
              hanya merujuk Pasal 156. Padahal, Pasal 156 ayat 1 digunakan frasa "dan/atau". Dalam  hal
              terjadi  PHK,  pengusaha  wajib  membayar  uang  pesangon  dan/atau  uang  penghargaan  masa
              kerja  dan  uang  penggantian  hak  yang  seharusnya  diterima.  Artinya,  hak  pekerja  yang
              mengundurkan diri terbuka untuk diatur di Peraturan Pemerintah

              Demikian juga dengan pekerja yang di PHK karena alasan tindak pidana/pelanggaran. Tersirat
              secara  harfiah  di  UU  Cipta  Kerja,  mereka  potensial  mendapat  pesangon,  penghargaan  masa
              kerja,  dan  penggantian  hak.  karena  itu  aturan  yang  bersifat  umum  ini  perlu  diperjelas  di
              pelaksanaan.

              Di UU Cipta Kerja masih ada kebebasan di sana. Bisa saja pekerja terkena PHK mendapatkan
              ketiga komponen sekaligus, yaitu pesangon, penghargaan masa kerja, dan penggantian hak lain.
              Atau alternatifnya pesangon saja, atau penghargaan masa kerja penggantian hak saja.

              Oleh  karena  itu,  peraturan  pelaksana  perlu  diperkuat.  Detil  di  peraturan  pemerintah  atau
              peraturan menteri perlu diperjelas. Memang idealnya hubungan kerja itu konsensualisme, tapi
              praktiknya tak semudah itu.

              Negara perlu hadir untuk membuka ruang bagi para pihak agar menghindari konflik. Jika konflik
              tidak terhindarkan, kehadiran negara di sini untuk menyelesaikan konflik itu, bukan membuka
              ruang untuk menghadirkan konflik.

              Barly Haliem


















































                                                           122
   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128