Page 233 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 OKTOBER 2020
P. 233

Hadir pada diskusi tersebut Ketua dan Wakil Ketua Apindo Bambang Sumadiyono dan Nadjib
              Hassan, serta pengamat kebijakan publik yang juga Ketua PRD Jawa Tengah Kholid Mawardi.
              Andreas mengatakan, SPSI menyadari realita kehidupan ketenagakerjaan di Kudus. Karena itu
              pihaknya tidak ingin terburu-buru menyikapi disahkannya RUU tersebut. Apalagi saat ini beredar
              banyak versi RUU yang telah disahkan DPR RI tersebut.

              Wakil Ketua Apindo Kudus Nadjib Hassan memiliki pandangan lain. Dari UU yang ia baca, posisi
              Pengusaha  juga  banyak  dirugikan  atas  pengesahan  UU  Omnibuslaw  tersebut.  "Jika  banyak
              disebut buruh yang dirugikan, setelah saya cermati posisi pengusaha juga dirugikan. Banyak
              yang  mengatakan  pengusaha  diuntungkan,  ternyata  tidak  juga.  Dalam  pengesahan  regulasi
              tentu saja ada plus dan minusnya," katanya.

              Ia  mencontohkan,  dalam  UU  ketenagakerjaan  pengusaha  dimungkinkan  mengajukan
              penangguhan  penerapan  upah  minimum.  Namun  dalam  UU  Omnibuslaw  yang  ia  baca,
              kemungkinan pengajuan penangguhan UMK itu tidak muncul.
              Sementara  itu  Kholid  Mawardi  mengatakan  banyak  kejanggalan  dalam  pengesahan  RUU
              Omnibuslaw. Selain waktu yang sangat cepat dengan isi aturan yang beragam, ia juga menyoroti
              pengesahan Omnibuslaw di tengah suasana pandemi Covid-19 saat ini.

              Ia  menilai  pengesahan  RUU  itu  justru  akan  menjadi  ganjalan  Presiden  Jokowi  pada
              pemerintahannya  yang  terakhir  ini.  Menurut  dia,  UU  ini  sarat  mengakomodasi  kepentingan
              pengusaha besar untuk menanamkan modalnya di Indonesia.















































                                                           232
   228   229   230   231   232   233   234   235   236   237   238