Page 319 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 OKTOBER 2020
P. 319

Prabowo mengatakan di tengah pandemi COVID-19, buruh yang paling terkena dampaknya.
              Salah satunya ada kebijakan perusahaan dalam pemutusan hubungan kerja atau PHK. Tak hanya
              di Indonesia, PHK juga terjadi di berbagai belahan dunia.



              PRABOWO: YANG KEMARIN DEMO BELUM BACA OMNIBUS LAW, BANYAK HOAX

              Menteri Pertahanan  Prabowo Subianto  merespons polemik  Omnibus Law  Undang-Undang
              Cipta Kerja yang masif ditolak. Ketua Umum Partai Gerindra itu mengaku paham para buruh
              banyak menyuarakan penolakan. Prabowo mengatakan di tengah pandemi COVID-19, buruh
              yang paling terkena dampaknya. Salah satunya ada kebijakan perusahaan dalam pemutusan
              hubungan kerja atau PHK. Tak hanya di Indonesia, PHK juga terjadi di berbagai belahan dunia.

              "Dan kita sadar sekarang bahwa negara dalam keadaan susah, sekarang ini pandemi COVID-19
              sangat berbahaya, wabah ini mengguncang ekonomi dunia. PHK itu di mana-mana di seluruh
              dunia, jadi saya paham bahwa buruh merasa paling terkena, dan mereka korban dari ini semua,"
              kata Prabowo dalam video di  YouTube  yang dikutip Selasa, 13 Oktober 2020.

              Prabowo  menambahkan  dengan  Omnibus  Law  Cipta  Kerja  sebagai  niat  pemerintah  untuk
              mengatasi hal tersebut. Menurutnya, UU Cipta kerja sudah memfasilitasi dengan berbagai sektor
              perekonomian dengan berbagai stimulus, untuk membangkitkan ekonomi dan membantu para
              buruh.

              Namun,  memang  hal  tersebut  tak  tersampaikan  dengan  baik.  Hal  ini  yang  membuat  buruh
              melakukan demonstrasi karena belum membaca sepenuhnya UU tersebut. Diduga para buruh
              akhirnya termakan informasi tak benar alias hoaks.

              "Banyak sekarang ini yang kemarin demo itu belum baca hasil Omnibus Law itu. Dan banyak
              hoaks. Banyak hoaks di mana-mana. Seolah ini enggak ada, itu enggak ada, itu dikurangi. Saya
              ingin beri peringatan hoaks ini berarti ada yang ingin ciptakan kekacauan," ujar eks Komandan
              Jenderal Kopassus itu.

              Prabowo  menduga  ada  kekuatan  asing  yang  sengaja  membuat  kondisi  Indonesia  tak  aman
              sehingga rusuh.

              "Nah dan saya punya suatu keyakinan ini berasal dari luar negeri. Ada kekuatan asing negara
              tertentu yang tidak pernah suka Indonesia aman dan maju," ujarnya.
              Selain itu, ia membantah bila dianggap partainya tak lagi lantang membela para buruh. Kata dia,
              Fraksi Gerindra di DPR paling keras membela kepentingan buruh.

              "Saya dari dulu berjuang untuk buruh, Gerindra itu berjuang untuk buruh dan waktu Omnibus
              Law  dibahas  di  DPR  partai  Gerindra  juga  paling  keras  bela  kepentingan  buruh,  ada  bukti
              rekaman. Dan bisa dikatakan dari tuntutan buruh sudah diakomodasi 80 persen," katanya.

              Meski demikian, ia mengakui Gerindra tak bisa 100 persen memperjuangkan tuntutan buruh
              karena ada faktor politik. "Kita tidak bisa 100 persen, namanya politik. Kita harus paham kadang
              ada kebutuhan ini itu, kita butuh investasi dari mana-mana," ujarnya.

              Selain itu, menurutnya, masih ada substansi dalam UU Cipta Kerja yang ditentang Gerindra.
              Alasannya  karena  dianggap  terlalu  liberal  sehingga  mesti  ada  pengurangan  pasal  dalam  UU
              tersebut.

              "Jadi banyak kalangan kita yang masih gandrung dengan liberalisme, disangka tiap kesulitan
              diatasi dengan liberal. Saya agak berbeda dengan itu. Kita tidak perlu terlalu liberalistis," katanya.


                                                           318
   314   315   316   317   318   319   320   321   322   323   324